Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menolak Disuruh, Yance Ditikam Rekan Kerjanya
Oleh : Gokli/Dodo
Sabtu | 26-05-2012 | 15:56 WIB
yance-tikam.gif Honda-Batam

PKP Developer

Yance, korban penikaman yang dilakukan rekan kerjanya sendiri.

BATAM, batamtoday - Gara-gara tak mau disuruh, Yance (21) warga Tanjungriau operator di salah satu perusahaan Kawasalan Latrade Indutri, Tanjunguncang, ditikam rekannya sesama operator di daerah jalan pelabuhan Sagulung, Sabtu (26/5/2012) sekitar pukul 13.00 WIB. 

Kedua operator ini sebelumnya tak ada masalah. Entah kenapa pada saat itu, Jeriko (28) warga Kavling Mandiri, Sagulung harus menyuruh Yance untuk mengerjakan pekerjaan lain dengan nada kasar. 

Mendengar suruhan dengan nada kasar tersebut, Yance wajar saja menolak disuruh dan juga posisi keduanya sama-sama operator. 

"Sebelumnya kami tak ada masalah, tiba-tiba dia (Jeriko-red.) menyuruh saya mengerjakan kerjaan lain dengan nada kasar," ungkap Yance saat ditemui batamtoday di Rumah Sakit Camatha Sahidya (RSCS) Mukakuning. 

Yance yang masih terbaring di RSCS terlihat luka tusukan di bagian pundak kiri dan lengan kanan. Ia mengatakan, setelah suruhan rekannya itu dia tolak, Jeriko pun terus memaksa untuk berduel dengannya. Tapi, Yance tetap tak mau meladeni tantangan Jeriko.

Karena tantangan duel itu tak juga diladeni, Jeriko pun nekat membuntuti Yance yang sedang mengantar salah seorang rekannya, Farida (30) pulang ke rumahnya di daerah Pelabuhan Sagulung. Di tengah jalan, Yance yang sedang berboncengan dengan Farida ditabrak oleh Jeriko. 

"Di jalan motor saya langsung ditabrak, akhirnya saya terjatuh bersama Farida, lalu dia (Jeriko-Red) turun dan memukul saya," sebutnya. 

Setelah dipukul, Yance sempat kabur untuk mengelak, tapi Jeriko tetap mengejar dan menghunuskan besi bekas potongan baja ke arah kepalanya. Yance sempat mengelak dan akhirnya mengenai lengan kanannya. 

"Begitu lengan saya tertusuk, saya langsung terduduk lantaran sakit, kemudian dia menusuk pundak saya di sebelah kanan," tambah Yance sambil menahan rasa sakit. 

Seketika itu juga warga langsung berkerumun, Jeriko pun langsung kabur, sementara Farida sudah menghubungi beberapa rekannya yang satu pete dengan Yance. Saat rekan-rekan Yance tiba di lokasi, mereka langsung melarikannya ke RSCS untuk mendapat pertolongan pertama. 

"Kawan-kawan saya langsung bawa ke RSCS ini, dan langsung menghubungi keluarga saya," tambahnya. 

Paman korban, Herman saat ditemui di RSCS mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah dihubungi lewat telepon oleh rekan satu perusahaan Yance. Namun, dia masih bersyukur lantaran Yance masih selamat dan sudah mendapat perawatan di ruangan Saturnus RSCS. 

"Saya juga baru tau setelah Yance masuk Rumah Sakit, untuk masih bisa terselamatkan. Kalau cerita persisnya saya tak begitu tau,"papar Herman di RSCS. 

Masih kata Herman, kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Batuaji oleh Farida rekan Yance saat kejadian. Namun, dia sempat membaca pesan singkat dari Jeriko di handphone milik Yance dan Farida yang isinya mengancam supaya kejadian ini tidak dilaporkan ke pihak perusahaan maupun ke Polisi.

"Farida sempat juga menolak untuk lapor Polisi lantaran takut dengan ancamanya pelaku. Tapi, setelah mendapat jaminan perlindungan keamanan dari pihak Polisi, Farida pun mau membuat laporan," jelas Herman bersama beberapa anggota keluarganya yang lain.

Di tempat terpisah, salah seorang petugas SPK Polsek Batuaji mengatakan laporan tersebut baru akan dibuat lantaran sebelumnya listrik mati dan baru menyala setelah sore. 

"Maaf mas, Kapolsek sedang rapat di Polresta. Rekan korban lagi buat laporan, kalau korbannya sudah dirawat di RSCS. Biar lebih jelas langsung saja ke Kapolsek besok," terang petugas SPK yang namanya tak mau ditulis.