Jakarta, batamtoday - Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan perluasan pasar ekspor ke negara-negara yang memiliki populasi penduduknya cukup besar seperti China dan India.

Secara umum, pertumbuhan pasar ekspor usaha kecil menengah (UKM) sepanjang tahun 2011 diharapkan dapat tumbuh 12%, dibandingkan tahun 2010 yang mampu meraup nilai ekspor senilai US$140,6 miliar.

"Yang penting adalah realisasi yang diharapkan terus melebihi target," papar Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Senin 7 Februari 2011.

Kemenkop-UKM, lanjut Neddy optimis terhadap kenaikan nilai ekspor nonmigas 2011, mengingat rata rata kenaikan seluruh ekspor nasional mencapai 19%. Namun, dalam periode dari tahun ke tahun, kenaikan sangat fluktuaif, karena sempat berada di atas 21%, bahkan turun hingga 19%.

Dikatakannya, pertumbuhan ekspor tahun 2011 diprediksi merupakan perluasan pasar beberapa komoditas unggulan UKM, misalnya dari komponen produk otomotif, produk alas kaki, produk tekstil dan tekstil.

”Peluang komoditas agrobisnis seperti kakao, sawit, komponen otomotif ataupun produk tekstil dan tekstil sama besarnya,” katanya.

Persentase sumbangan dari pelaku UKM skala industri mencapai 62,38%, sisanya 37,63% merupakan kontribusi UKM yang memproduksi berbagai komoditas dalam skala nonindustri, ucapnya.