Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

JK Minta Jangan Gelar PIlkada Hingga Vaksin Covid-19 Ditemukan
Oleh : Redaksi
Minggu | 20-09-2020 | 15:04 WIB
Jusuf_kalla_b.jpg Honda-Batam
Mantan Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengimbau KPU membuat aturan ketat terkait mekanisme pengumpulan massa di tengah pandemi Corona, namun bila tidak memungkinkan JK menyarankan pelaksanaan Pilkada serentak ditunda.

"Saya kira KPU harus membikin syarat-syarat berkumpul atau apa. Kalau terjadi pelanggaran syarat-syarat, katakanlah kampanye hanya 50 (orang), tapi terjadi 200 (orang). Kalau terjadi kecenderungan itu, ya lebih baik dipertimbangkan kembali waktunya," kata JK di sela-sela acara donor darah di gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (19/9/2020).

JK meminta keselamatan dan kesehatan masyarakat lebih diutamakan pada kondisi saat ini. JK, yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), mengimbau agar Pilkada Serentak ditunda dulu hingga vaksin virus Corona ditemukan.

"Kalau memang sulit dan ternyata susah untuk mencegah perkumpulan orang hanya 50 sesuai aturan yang dikeluarkan oleh masing-masing gubernur, lebih manfaat ke masyarakat itu bisa ditunda pilkada," ujar JK.

"Saya sarankan ditunda dulu sampai beberapa bulan sampai vaksin ditemukan dan vaksin ditemukan nanti langsung menurun itu (penyebaran virus Corona)," pinta.

JK berpendapat, penundaan Pilkada serentak 2020 tidak akan mengganggu pemerintahan di tingkat daerah. Sebab, masih ada beberapa alternatif agar pemerintahan tetap berjalan. "Jadi sebenarnya tidak apa-apa dari segi pemerintahan," imbuhnya.

Kendati demikian, apabila pilkada tetap dipaksakan berjalan tahun ini, JK meminta penyelenggara pemilu menyiapkan regulasi ketat terkait sistem kampanye. Sebab, pada tahapan tersebut menjadi yang paling rawan terjadi penularan Covid-19.

"kalau terjadi pelanggaran, syarat-syarat katakanlah kampanye hanya 50 tapi terjadi 200 (orang), kalau terjadi kecenderungan itu ya lebih baik dipertimbangkan kembali waktunya," pungkas JK.

Editor: Surya