Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Pemasangan Banner Paslon RAMAH Bersanding INSANI

Tim Pemenangan Pilkada Hanura Kepri Persilahkan Rudi Bersurat ke DPP
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Sabtu | 29-08-2020 | 22:25 WIB
buat-rudi-marah.jpg Honda-Batam
Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri (INSANI) dan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam (RAMAH) bersanding dalam satu spanduk yang dibuat Partai Hanura, selaku partai pendukung pada Pilkada Serentak 2020. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Kepri, Muhammad Rudi melarang pemasangan foto dirinya sebagai calon Walikota Batam berpasangan dengan Amsakar Ahmad (RAMAH) disandingkan dengan foto paslon Isdianto dan Suryani (INSANI) sebagi Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPD Hanura Kepri, Yusrizal, mengatakan, dirinya telah membaca sejumlah pemberitaan media mengenai sikap Rudi itu. Yusrizal mengatakan, larangan itu disampaikan Rudi pada kegiatan rapat koordinasi Partai NasDem Provinsi Kepri di Hotel Radisson Kota Batam, Jumat (28/08/2020) lalu.

Yusrizal menambahkan, Rudi menilai pemasangan gambar paslon tersebut terkesan tidak linear. Bahkan, Rudi mengancam persoalan itu akan dibawa ke rana hukum, apabila tindakan pemasangan foto RAMAH di banner atau spanduk berdampingan dengan pasangan INSANI masih terus berlanjut.

"Apa yang kita lakukan sudah sesuai dengan garis partai. Jika memang tidak bersedia silakan layangkan surat resmi ke DPP (Hanura), agar kita bisa menarik dukungan," tegas Yusrizal, Sabtu (29/08/2020), menanggapi persoalan itu.

Di waktu yang bersamaan, Sekretaris DPD Hanura Kepri, Ubaingan Sigalingging menyebut pihaknya tidak ingin menanggapi hal ini secara emosional. "Kita sudah ikuti prosedur dan sudah sesuai dengan ketetapan Bappilu, terkecuali bila kita mendukung kandidat lain," ungkapnya.

Dijelaskannya, sebelumnya Rudi sendiri yang meminta untuk didukung Partai Hanura untuk memuluskan jalannya dapat kembali duduk sebagai orang nomor satu di Kota Batam.

"Prinsipnya apa yang kita lakukan adalah kebijakan intern partai, dan ini tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Lagi pula, penempatan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri dengan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota tidak hanya kami lakukan di Kota Batam, tetapi juga di daerah lainnya seperti Karimun, Bintan, Natuna, dan Anambas," jelasnya.

Senada dengan Yusrizal, Uba meminta NasDem melayangkan surat resmi ke DPP Hanura jika memang merasa keberatan didukung oleh Hanura. "Rudi harus bisa lebih dewasa dan bersikap prosedural," tegasnya.

Editor: Gokli