BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Ani Dewiyana, membenarkan adanya keributan yang terjadi di depan gedung Tun Sendari tempat isolasi pasien positif Covid-19 di Kota Batam.

Keributan itu terjadi pada Rabu (26/08/2020) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, keluarga pasien positif Covid-19 menolak anggota keluarnya dikebumikan sesuai protokol covid-19 dan memaksa membawa pulang jenazah keluarganya.

"Masalahnya sudah selesai, tadi sudah ditengahi oleh polisi (Polsek Batuaji)," ujar Ani.

Meskipun keluarga pasien positif menolak dikebumikan sesuai protokol, pihak rumah sakit dan kepolisian tetap mengebumikan pasien sesuai protokol kesehatan.

"Tetap dikebumikan sesuai protokol kesehatan. Dikebumikan di Seitemiang, tadi juga dikawal sampai pemakaman oleh polisi," ujarnya.

Informasi yang didapat, keributan terjadi di RSUD-EF lantaran keluarga korban dengan pihak rumah sakit bersitegang.

Bahkan salah seorang dokter di RSUD mendapatkan pukul oleh salah satu keluarga korban positif covid-19 hingga akhirnya polisi datang dan menengahi permasalahan tersebut. "Tak usah di perbesar. Masalahnya sudah selesai," tegas Ani.

Editor: Dardani