Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Jawaban Dirut PLN Mengenai Utang Menggunung Rp 694 Triliun
Oleh : Redaksi
Rabu | 26-08-2020 | 10:44 WIB
PLN1.jpg Honda-Batam
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Zulkifli Zaini menjawab kekhawatiran anggota DPR Mulan Jameela soal utang perusahaannya bernilai Rp 694 triliun. Ia menyatakan telah memahami posisi utang tersebut.

"Kami paham mengenai itu dan memang dalam situasi covid-19 ini, komitmen kami adalah menjaga sustainability keuangan PLN terjaga dengan baik," katanya Selasa (25/8/2020).

Meski memiliki tumpukan utang, ia menjamin masalah tersebut tidak akan berdampak ke masyarakat. PLN katanya akan tetap berupaya menjaga tarif listrik supaya terjangkau bagi masyarakat.

Kebijakan tersebut katanya sudah dilakukan PLN dengan tidak menaikkan tarif listrik sejak 2017 lalu.

"Jadi tidak ada kenaikan tarif sampai saat ini, yang ada adalah kenaikan pemakaian, padahal tagihan adalah tarif dikali pemakaian, jadi kalau ada tagihan naik kami yakinkan kenaikan pemakaian bukan kenaikan tarif," ucapnya.

Anggota Komisi VII DPR Mulan Jameela menyoroti utang sebesar Rp694,79 triliun yang ditanggung PT PLN (Persero) hingga kuartal I 2020. Anggota DPR dari Partai Gerindra itu menyatakan utang tersebut tidak sehat.

Ia khawatir kalau tak segera diatasi, utang bisa berdampak ke kenaikan tarif listrik ke masyarakat. Ia juga mempertanyakan upaya dan strategi perseroan melunasi utang jumbonya itu.

"Dengan kondisi keuangan seperti ini tentu saja cukup mengagetkan dan tidak sehat," imbuhnya.

Tak hanya dari Mulan, pertanyaan mengenai utang PLN juga disampaikan oleh Anggota Komisi VII lainnya, Dyah Roro Esti. Ia menilai jika penarikan utang adalah hal lumrah dilakukan dalam bisnis. Namun, ia mempertanyakan upaya PLN melunasi utang tersebut.

"Tapi yang perlu kami tanya apa strategi membayar utang mengingat kita dalam kondisi sulit akibat pandemi sehingga mempengaruhi permintaan," katanya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha