Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Pembobolan Rumah di Batam Kota Meningkat
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Rabu | 23-05-2012 | 14:18 WIB
maling1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Kondisi keamanan di wilayah Batam Kota semakin rawan terjadi tindak kejahatan dan kriminalitas, meningkatnya angka kejahatan yang meningkat adalah kasus pembobolan rumah. 

Terbukti, dalam seminggu, dua rumah di Batam Kota yang berdekatan yaitu di Perumahan Villa Pesona Asri Blok A19 nomor 13A milik Feri (33) dan Perumahan Taman Raya tahap V Blok LB nomor 13 milik Emifliarni (24) dibobol maling. Kini kedua kasus tersebut dalam penanganan Polsek Batam Kota. 

Dari dua kasus ini, pembobolan dilakukan pelaku saat rumah dalam keadaan kosong saat ditinggal berangkat kerja oleh pemiliknya. Tiap kali beraksi, pelaku selalu merusak kunci dan atap rumah. Setelah bisa masuk, pelaku mencari harta benda yang mudah dan cepat diuangkan seperti perhiasan, barang elektronik maupun uang tunai. Pelaku juga mengacak-acak seluruh isi rumah, lemari dan laci.Seperti yang terjadi pada rumah Feri di Pesona Asri pada hari Jumat (18/5/2012) pukul 13.30 WIB.

Menurut keterangan Feri, pagi hari dirinya berangkat kerja ke kantornya. Sedangkan istri dan satu anaknya juga pergi kerumah saudaranya. Jadi kondisi rumahnya saat itu kosong. Namun, saat pulang kerumah, alangkah terkejutnya, Feri setelah mendapati pintu masuk depan dan teralis, kuncinya sudah rusak dicongkel dan dipotong maling. 

"Saya langsung kaget, tak ada orang dirumah, kok pintunya terbuka. Saya waktu itu pulang kerja sampai rumah pukul 17.00 WIB. Setelah saya cek, ternyata seluruh ruangan, lemari, dan laci dalam kamar sudah acak-acakan. Maling itu mengambil sejumlah perhiasan istri saya dan uang tunai yang kalau ditotal semuanya mencapai Rp8 juta," ujar Feri kepada batamtoday

Menurut keterangan salah satu tetangga Feri, sebelum dirinya pulang  pada siang hari mengetahui ada motor terparkir tepat di depan rumah Feri dan kondisi pintu rumahnya terbuka separuh. Namun tetangga tersebut mengira Feri ada di dalam rumahnya. 

"Padahal, sebelumnya perumahan ini kan ada tetangga saya Yuni di blok lain yang juga kerampokan. Saya heran, kok di perumahan ini ya yang jadi sasaran? Padahal ada sekuriti juga yang jaga," terang Feri. 

Hal sama juga dialami salah satu pemilik rumah di Taman Raya, Emifliarni, pembobol rumahnya selang sehari setelah kejadian bisa terungkap dan tertangkap oleh buser Polsek Batam Kota. Pelakunya tak lain adalah tetangga persis sebelah rumahnya yaitu Aswandi (22). Kejadiannya saat itu pada hari Senin (21/5/2012) pukul 13.15 WIB. 

Menurut pengakuan Emifliarni paginya berangkat mengajar di sekolah Ibnu Sina di Pelita sehingga rumahnya dalam keadaan kosong.  Pulang dari mengajar, siangnya, Emi kaget begitu membuka pintu rumah belakang terbuka dan dalam rumah mendapati sudah acak-acakan oleh ulah pencuri. 

Namun ada yang aneh dalam pembobolan yang menimpa rumah Emi. Keanehan itu menurut Kanitreskrim Polsek Batam Kota, Ipda Mangiring Hutagaol, tak ada sedikitpun pintu yang engsel ataupun kuncinya dicongkel. 

"Setelah kami menerima laporan dari korban, anggota kami meluncur ke TKP. Saat olah TKP itulah anggota kami mendapati plafon beserta atap rumah jebol. Setelah kami cermati dan pelajari, jebolnya atap dan plafon

tersebut mengarah ke rumah persis di sebelah korban," ujar Mangiring. 

Setelah lima penghuni rumah sebelah korban dimintai keterangan, polisi mendapatkan satu hasil yang mengerucut ke arah pelakunya yaitu Aswandi yang nampak gugup dan ketakutan saat dimintai keterangan. Akhirnya ia mengaku bahwa yang membobol rumah Emi adalah dirinya sendiri masuk melalui atap rumah dan keluar lewat pintu belakang. 

"Pelaku mengambil laptop korbannya dan langsung digadaikan ke kawan perempuannya di Bengkong. Saat kita jemput, memang barangnya milik korban," ujar Mangiring. 

Atas kejadian tersebut, Aswandi dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat) yang ancaman hukuman penjara maksimalnya tujuh tahun.

Disinggung batamtoday apakah saat ini rawan wilayah Batam Kota rawan dengan kasus pembobolan dan perampokan, Mangiring menegaskan, akan lebih mengoptimalkan patroli malam dan menyebar intelnya di setiap titik yang dianggap rawan kejahatan di Batam Kota.