Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Bengkong Juga Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Sabtu | 19-05-2012 | 14:17 WIB

BATAM, batamtoday - Pengurangan kuota tabung gas elpiji 3 Kilogram (Kg) dari Pertamina Batam beberapa minggu belakang ini, tak hanya berimbas pada masyarakat di wilayah Batuaji dan Sagulung saja, tapi warga Bengkong turut mendapat imbas atas kebijakan sepihak itu. 

Pantauan batamtoday di daerah Bengkong Harapan I, warga sudah tiga hari belakangan ini kesulitan untuk mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg alias menghilang dari pasaran. Bahkan agen-agen yang ada wilayah tersebut terpaksa tutup karena tak memiliki stok tabung gas elpiji. 

"Sudah tiga hari ini saya tak jualan karena kehabisan stok. Alasan mereka ada kendala dengan pengiriman, tapi ada yang bilang ada pengurangan kuota dari pertamina," ujar Gusril, agen tabung gas 3 Kg di Bengkong Harapan I kepada batamtoday, Sabtu (19/5/2012). 

Gusril menambhakan, akibat kehabisan stok dan tak bisa berjualan dirinya sering di datangi konsumen dan mempertanyakan penyebab dari kelangkaan tersebut.

"Warga banyak yang datang ke saya kenapa sulit mendapatkan tabung gas 3 Kg, mereka komplain tak bisa masak dalam tiga hari belakangan ini," terang Gusril. 

Bahkan pengurangan kuota yang dilakukan Pertamina mencapai 70 persen dari kuota yang seharusnya di dapat. Namun jika pasokan masuk dari Pertamina dan akan habis dalam hitungan menit saja.

"Saya biasanya mendapatkan jatah 150 tabung per minggu, tapi sekarang dijatah 30 tabung saja. Bagaimana bisa melayani konsumen yang ada," keluh Gusril.

Senada dengan Gusril, Hardi, agen tabung gas elpiji 3 Kg di daerah yang sama juga merasakan imbas dari pengurangan kuota ini, bahkan dirinya terpaksa mencari ke temapt lain demi melayani langganannya.

"Saya sampai harus mencari gas ke Batam Centre untuk kemudian dijual ke langganan. Itu saya lakukan agar mereka bisa masak untuk keperluan mereka," kata Hardi.

Susahnya warga mendapatkan tabung gas 3 Kg ini, sampai-sampai Hardi harus membatasi pembelian tabung gas oleh warga sekitar dan langganan.

"Malah sekarang saya batasi pembelian, supaya dibagi rata semua agar mereka bisa masak," pungkasnya.