Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan Bandara Khusus Bintan Jadi Sebuah Kebutuhan
Oleh : Charles/Dodo
Kamis | 17-05-2012 | 12:54 WIB
gunara.gif Honda-Batam

Frans G. Gunara, Direktur Utama PT Bintan Resort International (BRI) Holding.

BINTAN, batamtoday - Pembangunan khusus Bintan Resort Airplane (BRA) Busung menjadi suatu kebutuhan dan tuntutan dari dijadikannya Bintan sebagai daerah tujuan wisata internasional.

"Tujuan dan kepentingan pembangunan bandara ini, merupakan tuntutan dari tourism destination dalam menunjang aksesibilitas kunjungan wisatawan dari luar negeri ke Kabupaten Bintan, dan Provinsi Kepri," kata Frans G. Gunara, Direktur Utama PT Bintan Resort International (BRI) Holding, Rabu (16/5/2012). 

Dengan pembangunan dan diopersikanya bandara khusus BRA Busung Bintan ini, diharapkan akan menunjang aksesibilitas kedatangan dan kunjungan wisatawan ke Bintan selain dari empat pintu masuk seperti dari Singapura, Malaysia, dan negara lainnya yang sering digunakan wisatawan asing dalam berkunjung ke Bintan. 

"Bandara ini akan kita peruntukan bagi pesawat-pesawat kecil yang memang dicharter dengan waktu 5-7 jam waktu tempuh penerbangan dari negara China dan India," kata Frans. 

Selain itu, dengan dibangun akan beroperasinya Bandara Khusus BRA Busung ini, pengelola dan pihak BRC Lagoi, akan memperluas jalinan kerja sama pada sejumah maskapai penerbangan komersial khusus di sejumlah negara di dunia. 

"Karena, kalau melihat dari perjalanan sejumlah touris yang datang dan berkunjung ke Lagoi selama ini, banyak dari daerah-daerah terpencil di beberapa negara asal wisatawan yang berkunjung ke Bintan, seperti di China, India, dan sejumlah negara lain, hingga wisatawan dengan menggunakan pesawat carter, dapat langsung terbang dari daerahnya dan tidak harus melalui ibu kota negaranya, menuju kawasan wisata di Bintan dan Provinsi Kepri," jelasnya. 

Dengan mengunakan dana imvestasi sebesar $S100 juta atau setara dengan 700 miliar lebih membangun bandara khusus ini, pihak BRC sebagai pengelola kawasan wisata terbesar di Bintan akan menjadi pemimpin dalam pengembangan investasi pariwisata di dunia. 

Disinggung dengan perizinan dan kelayakan pembangunan bandara, Gunara mengatakan dengan dimulainya pelaksanaan pembangunan dengan peletakan batu pertama pembangunan Bandara BRA, pihaknya telah mendapatkan izin prinsip pelaksanaan pembangunan bandara dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sesuai dengan evaluasi dan verifikasi yang dilakukan. 

"Kami melakukan pelaksanaan pembangunan, tentu karena sudah ada izin dan sesuai dengan Detail Engeenering Desaign dan Manajemen Konstruksi (MK) yang diverifikasi dan dievaluasi Dirjen Perhubungan Udara," terangnya. 

Namun demikian, untuk izin operasional Bandara BRA, diakui Frans Gunara, masih menunggu penyelesian pelaksanaan pembangunan yang diperkirakan akan selesai pada 2015. Karena selain pelaksanaan pembangunan bandara, pihaknya di kawasan BRC-Lagoi juga sedang melakukan pengembangan pembangunan hotel baru dengan kapasitas 500 kamar. 

"Hingga dari 1.400 kamar yang kita miliki sebelumnya, akan bertambah lagi 500 kamar baru, dengan target dan dengan pelaksanaan pembangunan fasilitas dan investasi ini, kita akan dapat mendatangkan 1 juta pengunjung setiap tahunnya ke Lagoi," ungkapnya optimis.