BATAMTODAY.COM, Batam - Rencana Pemko Batam meghentikan aktivitas di Pasar Tos 3000, pasca ditetapkan sebagai cluster baru penyebaran Covid-19, menulai penolakan dari pedagang.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batam, Nomi Sembiring mengatakan, Tos 3000 sebagai pusat pasar tradisional yang menjadi suplaier terbesar untuk pasar-pasar di Kota Batam.

"Sebagaimana kita ketahui Tos 3000 merupakan pasar terbesar di Kota Batam. 80 persen distribusi barang-barang di Kota Batam bersumber dari pasar ini," kata Naomi, Jumat (19/6/2020).

Diungkapkannya, sampai dengan saat ini, Pemko Batam juga belum memberikan solusi kepada para pedagang yang akan terdampak dari penutupan pasar ini. "Harusnya pemerintah hadir bersama pedagang, bukan menutup tempat usaha tetapi membantu pasar tetap beroperasi dengan protokol yang relevan dan masuk akal," tegasnya.

Diungkapkannya, sampai dengan saat ini seluruh pedagang Tos 3000 menolak rencana penutupan pasar ini. Diharapkannya, Pemko Batam dapat kembali mempertimbangkan keputusan penutupan Pasar Tos 3000 ini.

"Jadi harus mencari cara supaya pasar tetap beroperasi dengan protokol yang relevan dan masuk akal. Tanpa harus menutup, meski hanya sementara," ungkapnya.

Editor: Gokli