Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Calon Perwira Polisi Harus Bisa Mencari Solusi Perkembangan Dunia
Oleh : Hadli
Selasa | 17-03-2020 | 18:16 WIB
waka-polri.jpg Honda-Batam
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono membuka upacara Pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-29 dan Sespimmen Polri Dikreg ke-60 di Lembang, Selasa (17/03/2020). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bandung - Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono membuka upacara Pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-29 dan Sespimmen Polri Dikreg ke-60 di Lembang, Selasa (17/03/2020).

Mantan Kapolda Metro Jaya ke-38 ini mengatakan, perkembangan dunia saat ini menghadirkan berbagai tantangan yang pastinya butuh solusi, baik dari seluruh umat manusia, termasuk juga Polri.

"Perkembangan teknologi, banyak merubah kehidupan manusia dengan sangat cepat. Dunia digitalisasi, misalnya, merupakan tantangan bagi peserta didik sespimti dan sespimen saat ini yang pastinya bakal menghadapi fenomena yang lebih kompleks dibandingkan dahulu," ujar mantan Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri tersebut, Selasa.

Bukan hanya itu, mantan Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri melanjutkan, berbagai ideologi yang muncul di dunia akhir-akhir ini juga menjadi tantangan bagi negara berprinsip demokrasi seperti Indonesia saat ini.

"Harus diakui, demokrasi bukan hanya menghadirkan banyak hal positif saja. Tetapi juga menghadirkan banyak hal yang akan mendorong tantangan keamanan menjadi semakin kompleks. Ini tentunya menuntut kehadiran Polri untuk tetap eksis dan langgeng menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia," lanjut Wakapolri.

Selain itu, berbagai peristiwa faktual di kehidupan manusia juga menjadi perhatian bersama. "Efek virus corona, perkembangan medsos, dan lain sebagainya merupakan tantangan yang harus diselesaikan. Sebab, itu semua menghadirkan tantangan keamanan yang akan berdampak pula pada ketahanan nasional. Disinilah dituntut kerjasama dan kehadiran para perwira yang menjadi pemimpin, yang mampu melahirkan pemikiran strategis, serta solutif bagi dinamika permasalahan sosial di tengah masyarakat. Gotong royong secara bersama," tegas Wakapolri.

Untuk itu, mantan Wakapolda Sulawesi Selatan ini meminta agar para peserta mengikuti pendidikan dengan sungguh-sunguh. Sehingga, kata dia, apa yang diinginkan lembaga untuk melahirkan generasi pemimpin yang profesional dan berintegritas dapat tercapai.

"Tantangan ke depan bagi para pemimpin adalah semakin tidak mudahnya jalan kepemimpinan. Maka, jangan melakukan sesuatu yang biasa atau bussiness as usual. Tapi lakukan sesuatu yang luar biasa, yang signifikan dan fundamental dalam membangun organisasi, bangsa dan negara. Dengan cara seperti inilah kita mampu mencapai sasaran pendidikan untuk melahirkan generasi pemimpin yang unggul, berkarakter dan berintegritas," kata Wakapolri.

Bukan itu saja, Wakapolri juga meminta agar para peserta agar tetap menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.

"Seperti yang marak terjadi kemarin hingga hari ini. Kita semua mesti mencermati dampak dari virus corona. Untuk itu, ikuti aturan, tetap jaga jarak sosial, social distancing, jaga kesehatan dan keselamatan. Belajarlah dengan baik. Banyak narasumber eksternal yang nantinya akan memberikan sharing pengalaman, sharing penugasan dan sharing ilmu," pinta Wakapolri.

Akpol 1988 meyakini, jika kemudian seluruh para peserta termasuk juga seluruh elemen masyarakat mematuhi protokol dan regulasi yang ada, berbagai masalah bisa terselesaikan.

"Ikuti berbagai aturan yang telah dibuat, karena aturan ini adalah kerangka penyesuaian agar para peserta didik dapat beradaptasi dengan perkembangan ilmu, dengan perkembangan lingkungan strategis, guna menghadapi berbagai tantangan tugas ke depan. Kepada para Widyaiswara juga agar jangan segan melakukan transfer ilmu pengetahuan yang nantinya dapat diterapkan aplikatif di lapangan. Saling gotong royong. Kita tidak bisa hanya berkutat pada keamanan dalam negeri saja tetapi juga pada berbagai faktor internal dan eksternal lainnya," pungkas jendral bintang tiga ini.

Editor: Gokli