Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendidikan Karakter di Keluarga Jadi Kunci Utama Cegah Perilaku Kekerasan terhadap Anak
Oleh : Irawan
Jumat | 13-03-2020 | 16:04 WIB
diskusi_kekerasan_anak.jpg Honda-Batam
Diskusi MPR Rumah Kebangsaan dengan tema 'Marak Kekerasan pada Anak, Ancaman Bagi Generasi Penerus Bangsa?'

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Keprihatinan terhadap kekerasan terhadap anak dan perilaku kekerasan yang dilakukan anak terhadap sesama anak hingga pembunuhan, kunci utamanya adalah pendidikan karakter di dalam keluarga.

"Orang tua bagaimanapun menjadi contoh bagi anak-anaknya. Karena itu, jika pendidikan agama, Pancasila, dan perekonomiannya baik, diamalkan dengan tegas dalam keluarga, maka karakter anak akan nilai-nilai agama dan Pancasila itu akan baik pula," demikian Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.

Hal itu disampaikan Yandri dalam diskusi 'Marak Kekerasan pada Anak, Ancaman Bagi Generasi Penerus Bangsa?' bersama anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI, Dyah Roro Esti, dan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto di Kompleks MPR RI Senayan Jakarta, Jumat, (13/3/2020).

Politisi PAN ini menilai jika nilai-nilai agama dan Pancasila seperti akhlak, moral, baik buruk, kemanusiaan, toleransi, harus saling menghargai dan menghormati satau sama lain meski berbeda agama, suku, budaya, bahasa dan sebagainya dipastikan anak-anak akan tertanam dengan nilai-nilai tersebut.

Dengan begitu, maka anak-anak menurut Yandri, akan menghindari perilaku kekerasan dan pelanggaran hukum terhadap sesama anak, dan sebaliknya orang tua kepada anak.

"Jadi, kunci utama adalah keluarga. Tapi, kalau orang tuanya perokok, pemakai narkoba dan berperilaku buruk, maka anak akan mengikuti," ungkapnya.

Namun demikian, kata Yandri, pemerintah pusat dan daerah, DPR RI, masyarakat dan orangtua semua harus bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak.

"Baik pendidkan, anggaran, dan aturan perundang-uandangan, karena mereka ini generasi masa depan bangsa," pungkasnya.

Sedangkan anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI, Dyah Roro Esti mengatakan, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa akan masuk dalam demografi 2020-2045, dimana Indonesia akan masuk keempat besar kekuatan ekonomi dunia.

"Anak-anak yang kin berusia 0-18 tahun akan menjadi ujung utama di era demografi 2045 itu," kata Roro.

Roro Esti menilai pilar-pilar menuju anak berkualitas di 2045 tersebut kuncinya ada di keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat, dan media.

"Keempat pilar ini menjadi penentu baik buruk, berkualitas tidaknya anak-anak di masa datang," pungkasnya.

Editor: Surya