Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nasib Tragis Wanita Korban Trafficking

Dihamili Dulu Sebelum Dijadikan PSK di Tanjungpinang
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 30-04-2012 | 17:55 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Ik (18), korban traffiking yang dilakukan tersangka Ad mengaku saat ini hamil 1 bulan akibat perbuatan pria tersebut yang memperkosanya selama dua hari di sebuah hotel di Jakarta, sebelum akhirnya dibawa dan dipekerjakan sebagai PSK di lokalisasi Km 15 Tanjungpinang.

"Saat ini saya hamil 1 bulan, atas perbuatan Ad, yang memperkosa saya di sebuah hotel satu bulan lalu di Jakarta," ujar Ik pada wartawan, Senin (30/4/2012). 

Dikatakan Ik, awal mulanya kenal dengan Ad melalui Umi, yang mengatakan dapat mencarikan pekerjaan sebagai pelayan di restoran dengan gaji yang lumayan. Saat itu, Umi memperkenalkan Ik dengan Ad, dan membawanya ke sebuah hotel. Di hotel itu Ad mencekoki Ik dengan minuman keras hingga mabuk, setelah itu tersangka memperkosa korban. 

"Setelah saya diperkosa, saya ditahan di dalam hotel dan tidak diperbolehkan keluar. Sampai akhirnya saya dibawa ke Tanjungpinang dan ditempatkan di lokalisasi Km 15," ujarnya. 

Sebelum berangkat ke Tanjungpinang, Ad juga berjanji pada Ik akan mempekerjakan janda 1 anak ini di restoran dengan gaji Rp2 juta per bulan. Namun setelah di caffe 15, selama 1 bulan bekerja, dengan melayani 8-10 orang laki-laki setiap malamnya, dirinya tidak pernah diberi gaji, dengan alasan, Ik harus bekerja terlebih dahulu 6 bulan baru diberikan gaji. 

"Kemarin katanya 1 bulan kerja sudah dapat gaji, tetapi setelah di 15, dibilang harus 6 bulan dulu kerja baru diberi gaji, hingga kami nekat lari," kata Ik. 

Hingga akhirnya keduanya korban lari, sampai saat ini Ad tidak pernah membayar gaji Ik, selama 1 bulan melayani laki-laki hidung belang, karena uang dari kerjanya seluruhnya dipegang oleh mucikari yang ada di lokalisasi itu. 

Naas bagi ik, masih beruntung bagi Ir. Selama 4 hari Ir berada di lokalisasi Km 15 Tanjungpinang, mengaku tidak mau melayani laki-laki, karena dirinya tetap menolak walu dipaksa mucikari dan Ad.

"Saya pernah disuruh layani ada bapk-bapak, tetapi saya tidak mau, hingga kami nekat lari," ujar Ir.

Ik dan Ir juga mengaku, selain mereka masih ada sekitar 5 orang wanita belia di kafe milik Ad, di Km 15 Tanjungpinang. Namun karena polisi sudah mendatangi kafe tersangka, saat ini kelima wanita yang juga belia di kafe itu seluruhnya disuruh kabur oleh Ad. 

Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, AKP Suhardi Heri mengaku, sampai saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, karena Ad yang diduga membawa dan memperkerjakan ke dua korban saat ini melarikan diri. Sedangkan kafe milik Ad di km 15, sampai saat ini belum diberi garis batas polisi, dengan alasan kepolisian masih fokus untuk memburu Ad serta menangani dua korban.