Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disaksikan Seorang Oknum Polisi, Gerombolan Orang Rusak Rumah Poltak
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 30-04-2012 | 16:20 WIB
poltak.gif Honda-Batam

Poltak Simanjuntak saat menceritakan kejadian rumahnya yang dirusak segerombolan orang.

BATAM, batamtoday - Poltak Simanjuntak (42) warga Sungai Beban, Kampung Air Lingka, Galang mengaku trauma bersama keluarganya lantaran rumah miliknya yang dipakai untuk meletakkan mesin genset dirusak segerombolan orang. Ironisnya, perusakan itu juga disaksikan seorang oknum Polisi anggota Polda Kepri, Sabtu (21/4/2012) kemarin. 

Poltak saat ditemui di daerah Batuaji mengatakan insiden pengrusakan rumah miliknya tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Galang. Namun, sejauh ini kasus tersebut seakan tak diproses karena belum ada penahanan yang dilakukan polisi terhadap beberapa pelaku yang dilaporkan. 

"Saya sekarang trauma bersama keluarga, rumah di tanah milik kita dirusak orang sudah dilapor ke Polisi tapi tak ada tindakan. Gimana saya tak makin trauma," katanya, Senin (30/4/2012) siang. 

Dijelaskannya, di kawasan Jembatan 6 Barelang dirirnya mempunyai tanah seluas 2 hektar yang bersebelahan dengan tanah milik Muslimin seorang pengusaha besar. Karena bersebelahan, Muslimin mengklaim tanah milik Poltak seluas 20 x 200 meter menjadi miliknya. Otomatis, Poltak tak terima dan tetap mempertahankan tanah miliknya sesuai dengan surat yang dia peroleh. 

"Wajarlah saya tak mau pak, tanah itu kan saya yang punya. Masa dia (Muslimin-red.) mau ambil seenaknya saja," paparnya. 

Permasalahan itu pun akhirnya berlarut-larut karena Poltak dan keluarganya tetap menolak tanahnya diambil. Muslimin akhirnya menurunkan segerombolan orang untuk merusak rumah milik Poltak yang dibangun di tanah tersebut. Saat pengrusakan terjadi, seorang oknum anggota Polisi yang disebut berpangkat Bripka dan berinisial Rus turut dalam pengrusakan tersebut. 

Tapi, saat itu yang disebut Bripka Rus tersebut tidak mengenakan seragam hanya memakai baju biasa dan menyaksikan pengrusakan terjadi. 

"Dia (Rus-red.) ikut juga suruhan Muslimin. Tapi, tak ikut melakukan pengrusakan hanya melihat dan menonton saja," sebut Poltak. 

Tak terima pengrusakan tersebut, Poltak bersama istrinya, Siska Wulan Sari melapor ke Polsek Galang. Laporan polisi yang mereka buat mengenai pengrusakan oleh segerombolan orang dan laporan tersebut atas nama Siswa Wulan Sari yang saat ini menjadi trauma melihat orang yang berkumpul. 

"Saat kejadian Sabtu (21/4/2012), kami langsung lapor polisi. Tapi, sampai sekarang belum ada yang ditahan. Istri saya (Siska Wulan Sari-Red) sekarang trauma melihat orang berkumpul-kumpul," terangnya. 

Saat ini, sebut Poltak hak-haknya sudah dirampas orang dan tak tahu lagi harus berbuat apa. Saat kejadian berlangsung, banyak juga wartawan yang meliput tapi tak pernah muncul beritanya.  

"Karena tak tahu lagi harus gimana, makanya saya berusaha menjumpai media-media lokal, supaya semua masyarakat tahu. Jangan karena masyarakat kecil seenaknya saja diperlakukan, saya juga pengen mendapat keadilan," jelas Poltak ke beberapa wartawan yang dia temui.