Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hari ke-4 Observasi WNI di Natuna, Masih Banyak Siswa Belum Masuk Sekolah
Oleh : Kalit
Rabu | 05-02-2020 | 13:28 WIB
belajar.jpg Honda-Batam
Suasana belajar mengajar di SMAN 1 Bunguran Timur Natuna, Rabu (5/2/2020). (kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Memasuki hari ke 4 keberadaan WNI dari Wuhan China di Natuna, aktivitas belajar mengajar mulai kembali normal. Seperti para siswa dari sekolah SMA N 1 Bunguran Timur mulai melakukan aktivitas belajar seperti biasanya.

Kepala Sekolah SMA N 1 Bunguran Timur, Budi, mengungkapkan saat ini jumlah siswa yang hadir sudah mencapai 90 persen, sebelumnya, pada hari pertama WNI hadir di Natuna banyak siswa tidak masuk sekolah.

"Hari ini hampir 90 persen siswa masuk. Untuk guru-guru semua masuk," ucap Budi (5/2/2020).

Budi menambahkan, Pemerindah Daerah Kabupaten Natuna, mengeluarkan surat untuk beberapa sekolah diliburkan selama 14 hari, selama masa observasi WNI di Natuna. Namun, surat tersebut dicabut setelah adanya terbit dari Menteri Dalam Negeri untuk tetap melanjutkan belajar di sekolah.

"Kemarin itu para orang tua was-was, apalagi keluar surat dari Pemkab Natuna untuk sekolah diliburkan selama 14 hari," paparnya.

Budi menilai, kekhawatiran itu muncul dari pihak orangtua sehingga anak-anak dilarang melakukan tugas belajar disekolah.

"Kalau para siswa baik-baik saja, mereka ingin sekolah, ini karena kekhawatiran dari orangtua saja, sehingga orangtua siswa melarang anak untuk sekolah," tegas Budi.

Di lain tempat, guru SD 002 Bunguran Timur, Wan Novi, menerangkan untuk jumlah kehadiran murid masih 50 persen.

"Hampir setiap kelas yang hadir hanya 20 orang, hanya setengah yang hadir, total siswa mencapai 30-35 orang per kelasnya," ucap Novi.

Novi melanjutkan, akibat dari edaran surat itu Pemda Natuna tentang libur selama 14 hari, banyak para orangtua berangkat ke luar Kota Ranai, seperti ke kecamatan Midai dan Pontianak.

Namun, setelah ada pemaparan tentang cara kerja menular virus corona dan penjelasan tentang WNI kita di hanggar Lanud, masyarakat kini sudah mulai mengerti.

Editor: Chandra