Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Hasil Ratas di Halim Terkait Evakuasi WNI dari Wuhan
Oleh : Redaksi
Minggu | 02-02-2020 | 18:32 WIB
ratas_evakuasi_wni.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo memimpi rapat terbatas di Halim Petrdanakusuma, Jakarta (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) bersama jajarannya begitu tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (2/2/2020).

Dalam rapat tersebut dibahas soal evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Republik Rakyat China (RRC) menyusul wabah virus korona yang melanda negara tersebut.

"Baru saja rapat terbatas yang dipimpin oleh Bapak Presiden dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers seusai rapat.

Dalam keterangannya, Retno menyampaikan beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut. Pertama, sejumlah 243 orang, termasuk 5 orang Tim Aju (tim pendahulu) yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah tiba dengan selamat di Natuna.

"Mereka akan melalui masa observasi selama 14 hari. Masa observasi ini juga akan dilakukan oleh 42 tim penjemput WNI dari Wuhan, sehingga total orang yang akan menjalankan observasi adalah 285. Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat," jelas Retno.

Kedua, Retno mengatakan bahwa Menteri Kesehatan bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna. "Juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," imbuhnya.

Ketiga, Retno menyebut bahwa penerbangan langsung dari dan ke daratan China ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB.

Keempat, lanjut Retno, semua pendatang yang tiba dari daratan China dan sudah berada di sana selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.

Kelima, kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara China yang bertempat tinggal di daratan China untuk sementara dihentikan.

"Keenam, pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China," tandasnya.

Editor: Surya