Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ronal Minta KPPAD Kepri Obyektif Tangani Kasus Ima
Oleh : Ali/Dodo
Rabu | 25-04-2012 | 12:38 WIB

BATAM, batamtoday - Keluarga besar Ronaldi Achmad meminta kepada pihak Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau untuk lebih obyektif dalam mengungkap kebenaran seperti yang ditudingkan Ima pembantunya selama ini. 

"Sampai dengan saat ini, pihak KPPAD yang menanggani kasus ini belum juga ada sama sekali melakukan kontak ke pihak kami. Bak itu melalui telepin ataupun datang langsung ke rumah kami," ujar Ronal sapaan akrab Ronaldi Achmad kepada batamtoday, Rabu (25/04/2012). 

Ronal mengatakan, sangat disayangkan bila untuk mengungkap kebenaran hanya mendengarkan keluhan sepihak saja. Sementara keluhan yang disampaikan itu belum tentu benar terjadi. 

Selain ke pihak keluarga, Ronal berharap juga KPPAD menjumpai tetangga sekitar tempatnya tinggal di Perumahan Bida Asri tahap II, Batam Center untuk memperjelas apakah tudingan Ima ke pihaknya sebagai majikan selama ini benar melakukan penyekapan selama empat tahun. 

"Silakan KPPAD menanyakan kepada tetangga kami di sini apakah selama ini mereka melihat Ima atau tidak pernah sama sekali di sekitar perumahan ini dan di rumah saya sendiri. Kalau KPPAD meminta buktinya kami mempunyai bukti-bukti selama Ima bekerja yang bisa kami tunjukkan, baik itu di rumah, di mall dan di rumah kerabat kami," ujarnya. 

Dikatakan pria yang bertugas di Polda Kepri ini, pihak keluarganya juga sangat menyayangkan tindakan petugas KPPAD yang mencegah pihaknya bertemu langsung dengan Ima saat membesuk ke rumah sakit. Tambahnya tanpa alasan jelas ketika itu keluarganya dilarang untuk bertatap muka secara langsung dengan pembantunya itu.

 

"Ketika itu kami ingin membesuk tapi dilarang sama petugas, kalaupun ditemani oleh KPPAD kami tidak masalah. Kan kami hanya mau membesuk saja," ujarnya sembari berharap pihak KPPAD dapat menjembatani untuk dapat bertemu dengan Ima. 

Selain itu, Ronal juga menepis tudingan Ima, bahwa luka bakar yang ada di dadanya akibat siraman air panas oleh istrinya Melda Sari. Luka bakar itu, tambahnya sudah ada sebelum Ima bekerja kepada dirinya. 

"Istri saya pernah secara tidak sengaja melihat luka bakar itu. Dan menanyakan langsung kepada Ima ada luka bakar di dadanya. Jawabannya ketika itu, luka bakar itu akibat penganiayaan yang dilakukan kerabatnya ketika masih di kampungnya, Tembilahan," paparnya kembali menjelaskan. 

Ronal berharap, KPPAD dapat lebih dewasa dalam mengungkap kebenaran, begitu juga harapannya kepada lembaga yang telah terjun menangani kasus yang ditudingkan kepada dirinya dan keluarga besarnya.