Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meski Kapal China Sudah Pergi, TNI Tetap Siagakan 7 KRI dan 4 Pesawat F16 di Natuna
Oleh : Kalit
Senin | 13-01-2020 | 17:40 WIB
siaga-kri-f16.jpg Honda-Batam
Pangkogabwilhan I, Laksdya TNI Yudo Margono usai memantau Laut Natuna. (Foto: Kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksdya TNI Yudo Margono menegaskan kondisi laut Natuna Utara kini sudah aman dari aktivitas ilegas fishing.

"Sejak patroli keamanan untuk laut Natuna Utara, tidak ada lagi ditemukan kegiatan ilegal fishing," ucapnya, Senin (13/1/2020).

Yudo menyampaikan, sejak ditetapkan siaga keamanan di laut Natuna selalu melakukan patroli dengan menerjunkan 7 KRI dan 4 pesawat F16 untuk menjaga kedaulatan laut Natuna Utara.

"KRI dan F16 siaga sampai batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Disinggung mengenai klaim China atas Perairan Natuna Utara, Yudo menegaskan sudah menjadi tugasnya sebagai Pangkogabwilhan melindungi laut Natuna Utara dari kegiatan ilegal fishing.

"Tugas saya mengusir kapal-kapal yang melakukan ilegal fishing di batas ZEE," ucap Yudo di Bandara RSA usai memantau laut Natuna menggunakan pesawat udara.

Yudo menambahkan, berdasarkan hukum Unclose, laut Natuna Utara milik Indonesia akan tetap dipertahankan dan akan melakukan patroli keamana laut hingga keaadaan aman. "Saya tetap berdasarkan Unclose dan akan menjalankan proses hukum di sana," tegasnya.

Sementara mengenai mobilisasi nelayan Pantura ke laut Natuna, Yudo menyatakan, bila nanti dilibatkan akan siap. Sebagai Pangkogabwilhan pihaknya akan tetap menjaga laut dan udara yang masuk di bagian wilayah kerjanya.

Editor: Gokli