Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Rapat Bahas Persoalan Teritorial RI di Laut Natuna yang Diklaim oleh China
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 03-01-2020 | 15:00 WIB
CHINA-CURI-IKAN-2020-2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kapal China Coast Guad tengah mengawal nelayan mereka mencuri ikan di perairan Natuna

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri rapat tingkat menteri di Kemenko Polhukam. Rapat yang membahas teritorial Perairan Natuna dipimpin langsung Menko Polhukam Mahfud MD.

Prabowo tiba di gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020), sekitar pukul 13.30 WIB. Prabowo langsung menuju ruangan rapat.

Berdasarkan agenda yang diterima, Mahfud dijadwalkan akan memimpin rapat tingkat menteri siang ini. Rapat akan membahas persoalan teritorial RI di Laut Natuna yang diklaim oleh China.

Sebelumnya, telah datang lebih dulu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Siwi Sukma Adji, Kepala Bakmla RI Laksdya Achmad Taufieqoerrochman, serta Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto.

Diketahui, kapal Coast Guard China masuk ke Perairan Natuna. Itulah yang membuat Kemlu RI protes ke China.

Kemlu RI telah merilis siaran pers pada Rabu (1/1/2019), isinya adalah bantahan atas klaim China. Indonesia kembali menegaskan penolakannya terhadap klaim historis China di Perairan Natuna. Menurutnya, klaim China adalah klaim sepihak (unilateral).

"Klaim historis RRT atas ZEEI dengan alasan bahwa para nelayan China telah lama beraktivitas di perairan dimaksud bersifat unilateral, tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982," kata Kemlu dalam siaran pers berjudul 'Demi NKRI: RI Kembali Tegaskan Tolak Klaim Unilateral RRT atas ZEE Indonesia'.

Sementara Kapal perang (KRI) Tjiptadi-381 di bawah jajaran komando utama TNI Angkatan Laut, Komando Armada (Koarmada) I berhasil mengusir kapal Penjaga Pantai China (China Coast Guard) yang tengah mengawal kapal-kapal ikan China di perairan Natuna Utara, Kepri/ Pengusiran dilakukan saat KRI sedang menggelar operasi.

"Tiga KRI Koarmada I yang beroperasi dibawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I tengah melaksanakan patroli sektor di Laut Natuna Utara," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Fajar Tri Rohadi di Jakarta, Kamis (2/1/2019).

Menurutnya, pada Senin (30/12/2019) KRI Tjiptadi-381 melaksanakan patroli sektor di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Natuna Utara tepatnya pada posisi 05 06 20 U 109 15 80 T. Kemudian KRI mendeteksi satu kontak kapal di radar pada posisi 05 14 14 U 109 22 44 T jarak 11.5 NM menuju selatan dengan kecepatan 3 knots.

"Setelah didekati pada jarak 1 NM kontak tersebut adalah kapal China Coast Guard dengan nomor lambung 4301 (CCG 4301) yang sedang mengawal beberapa kapal ikan China melakukan aktivitas perikanan," kata Fajar.

Komunikasi pun dilakukan oleh prajurit TNI AL dan mengusir kapal-kapal ikan yang berupaya menangkap ikan secara ilegal.

"Ini juga mencegah kapal CCG 4301 untuk tidak mengawal kegiatan pencurian ikan (IUUF) karena posisinya berada di perairan ZEE Indonesia," ucap Fajar menegaskan.

Koarmada I, kata ia, akan tetap berkomitmen melaksanakan tugas pokok dan tetap berpegang pada prosedur dengan tujuan menjaga kedaulatan wilayah dan keamanan di kawasan sekaligus menjaga stabilitas di wilayah perbatasan.

Editor: Surya