Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jogja Hip Hop Foundation Gelar Konser Tunggal di Jakarta
Oleh : Redaksi/RollingStone
Jum'at | 20-04-2012 | 11:13 WIB

JAKARTA, batamtoday - Unit hip-hop kolektif asal Yogyakarta, Jogja Hip Hop Foundation, telah dipastikan akan menggelar konser tunggal di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta dengan tajuk NewYorkarto: Orang Jawa Ngerap di New York. 

Tidak tanggung-tanggung, mereka akan tampil untuk dua hari masing-masing pada 27 dan 28 April 2012. 

Didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya, NewYorkarto disebut-sebut sebagai konser pertama di Indonesia, jika bukan dunia, yang memadukan musik hip-hop dengan orkestrasi musik gamelan dan seksi string. Selain itu akan ada pula elemen artistik lain yang meliputi wayang, fragmen monolog, hingga peleburan koreografi tari tradisional dan modern. 

Gagasan NewYorkarto merupakan hasil peleburan budaya dua kota yang bertolak belakang melalui seni musik. Terdapat perpaduan budaya Yogyakarta sebagai kota kelahiran Jogja Hip Hop Foundation dengan budaya New York yang merupakan tempat berkembangnya musik hip-hop. 

Dengan bantuan Agus Noor sebagai show director dan Djaduk Ferianto sebagai music director, NewYorkarto diharapkan dapat menghasilkan sebuah konser musik yang menarik secara artistik dan juga segar secara musikal. Alurnya sendiri disusun dari tiga belas lagu milik Jogja Hip Hop Foundation serta dua lagu tambahan dari bintang tamu Iwa K dan Saykoji. 

Sebanyak tiga puluh musisi, lima belas penari, dan dua belas gerombolan atas nama Jogja Hip Hop Foundation akan meramaikan pentas musik ini nantinya, seperti diinformasikan oleh Agus Noor. Selain itu, akan ada pula penampilan dari pendukung yang meliputi Butet Kartaredjasa, juga merangkap sebagai konsultan, Soimah Pancawati, dan Kua Etnika, grup musik etnik yang dipimpin Djaduk sejak enam belas tahun silam. 

Dalam konferensi pers yang diadakan Kamis (19/4) siang di Amarone Bistro & Bar, Grand Kemang Hotel, Jakarta, Marzuki Mohamad, akrab dipanggil Zuki, alias Kill the DJ selaku pentolan Jogja Hip Hop Foundation menunjuk pengerjaan aransemen ulang lagu-lagu Jogja Hip Hop Foundation sebagai proses persiapan paling lama untuk NewYorkarto. 

“Persiapan teknis nggak lama sih karena sudah terbiasa tampil di atas panggung dengan anak-anak. Yang lama dari divisi Mas Djaduk, sekitar tiga bulan, karena ada lima belas lagu yang harus diaransemen ulang. Saya berterima kasih sekali Mas Djaduk mau turut serta di antara kesibukannya yang padat,” jelas Zuki. 

Walau begitu, Zuki membeberkan bahwa proses kreatif untuk NewYorkarto tak pelak dari konflik-konflik antara dirinya dengan Agus Noor dan Djaduk Ferianto. Ketika ditanya soal adanya benturan-benturan ego saat penggarapan pagelaran ini, Zuki membocorkan kepada Rolling Stone, “Walaupun kami sudah berteman sejak lama, berantem pasti ada. Tapi itu untuk tujuan menghasilkan sesuatu yang terbaik. Gesekan-gesekan dalam proses kreatif sering terjadi, tapi teman-teman juga sadar kalau ini adalah proses kolektif.” 

“Kalau dalam satu bulan bisa tampil di atas panggung sebanyak empat sampai enam kali, lama-lama pasti bosan. Nah, ada sesuatu yang berbeda dari NewYorkarto. Ada tantangan untuk menghasilkan artistik yang terbaik, dan saya tahu kalau itu membutuhkan show director dan music director,” lanjutnya.