Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Krisis Moral Penyebab Terjadinya Kasus Pencabulan
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 19-04-2012 | 12:21 WIB
cabul_ilustrasi.JPG Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Maraknya kasus pencabulan yang terus meningkat terjadi di Batam akhir-akhir ini tak lepas dari kurangnya pengawasan dari pihak keluarga terhadap anak serta krisis moral yang melanda sebagian masyarakat. 

Demikian dikatakan Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Sudirman kepada batamtoday, Kamis (19/4/2012). 

"Krisis moral yang melanda sebagian masyarakat dan lemahnya pengawasan dari orang tua merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka pencabulan di Batam," ujar Sudirman. 

Sudirman menambahkan, selama ini pengawasan yang diberikan para orang tua dinilai sangat kurang oleh kesibukan mereka sehari-hari dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

"Para orang tua sekarang lebih mementingkan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan inilah salah satu lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak," terangnya. 

Guna menyikapi hal tersebut agar kejadian ini tak lagi terulang, lanjut Sudirman, para orang tua perlu lebih ekstra dalam memberikan pengawasan dan kasih sayang terhadap anak.

Disinggung batamtoday, apakah kejadian ini ada hubungannya dengan kelainan yang dialami oleh pelaku, Sudirman juga mengatakan tak menutup kemungkinan disebabkan oleh hal-hal seperti itu dan antara lain dikarenakan faktor maraknya peredaran VCD porno yang banyak ditemukan di pasaran.

"Faktor kelainan atau penyakit dari pelaku mungkin juga merupakan terjadinya kasus pencabulan, dan tak menutup kemungkinan juga mudahnya mendapatkan VCD porno di Batam ini. Untuk itu perlunya koordinasi antar instansi agar kasus seperti ini tak lagi terulang dan memakan banyak korban lagi," pungkasnya. 

Berdasarkan data yang dihimpun batamtoday dari Satreskrim Polresta Barelang, kasus pencabulan meningkat drastis di tahun 2012 dan dibulan April ini saja telah terjadi empat kasus dan rata-rata korban berusia empat tahun.