Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PAN Usul Pilpres dan Pilkada Digelar Serentak, Ini Pertimbangannya
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 06-12-2019 | 10:16 WIB
pemilu-bodong13.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Sutanto mendukung rekomendasi Partai Golkar agar pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) digelar secara terpisah. Namun PAN mengusulkan Pilpres digelar bersamaan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

"Jadi kalau bisa dalam revisi [UU Pemilu] nanti itu satu hari [pemilu] khusus legislatif. Jadi DPR RI, DPRD satu hari. Lalu seluruh Pilkada dibarengin dengan Pilpres," kata Yandri di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan pada Kamis (5/12/2019).

Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto menuturkan salah satu pertimbangan partainya mendukung Pilpres dan Pileg digelar terpisah adalah mencegah korban jatuh dari pihak penyelenggara pemilu.

Pertimbangan itu merujuk pengalaman Pilpres 2019. Berdasarkan data KPU, jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sebanyak 440 orang. Sementara petugas yang sakit 3.788 orang.

"Kalau Pilpres dan Pileg bareng sebenarnya tingkat kerawanannya tinggi sekali. Mau dari sisi keamanan," tutur Totok.

Ia juga mengatakan penyelenggaraan pemilu legislatif dan eksekutif secara serentak memunculkan bias. Masyarakat jadi lebih fokus pada Pilpres.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengusulkan agar Revisi Undang-undang Pemilu memisahkan pelaksanaan Pilpres dan Pileg.

Usulan tersebut disampaikan Airlangga sebagai salah satu rekomendasi dalam Laporan PertanggungJawaban (LPJ) di Munas Golkar. Alasan Airlangga memisahkan Pilpres dan Pileg karena mempertimbangkan kans kemenangan untuk partainya.

"Golkar perlu memperjuangkan perubahan UU Pemilu, memisahkan kembali antara Pileg dan Pilpres serta penyempurnaan sistem pemilu yang membuka peluang bagi kemenangan Partai Golkar di dalam Pemilu," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha