Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BKN Diminta Waspada Serangan Ancaman Siber di Situs CPNS 2019
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-11-2019 | 10:52 WIB
cpns-2019-13.jpg Honda-Batam

PKP Developer

CPNS tahun 2019.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengamat Keamanan Siber Pratama Persadha mengatakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku penyelenggara tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 harus senantiasa waspada terhadap jenis jenis serangan siber.

Pratama, yang juga merupakan Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC mengatakan BKN harus waspada terhadap ancaman Serangan (distributed denial of service) atau DDoS yang bisa melumpuhkan situs web.

"Serangan nisa karena DDoS attack, yakni usaha seseorang dengan sengaja membuat ribuan proses yang menyerang sistem secara bersamaan," kata Pratama, Selasa (12/11/2019).

DDoS sendiri merupakan teknik serangan dengan membanjiri server menggunakan paket data berkapasitas besar, serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga sistem tidak dapat menampung data dan akhirnya rusak.

Sementara itu, pengamat keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya di sisi lain menyarankan agar BKN juga turut mengamankan penyimpanan data-data hasil tes CPNS.

Ia mengatakan ada potensi peretas bisa mengakses dan mengubah data hasil tes CPNS 2019 apabila BKN tidak menyimpan data hasil tes dengan baik.

"Lalu ketika pengumuman sebaiknya data hasil CPNS ini yang disimpan dengan baik dan jangan sampai bisa diakses atau dirubah oleh peretas," kata Alfons.

Ia mengatakan penyimpanan data hasil tes harus disimpan di tempat yang tidak terhubung dengan internet. Pemrosesan dan pengolahan data dilakukan di penyimpanan yang tidak tersimpan di internet.

"Harusnya di website kan cuma tampilan dan sistem utama pemrosesan PNS di pisahkan dari internet dengan baik agar tidak mudah di retas atau di rubah," ujarnya.

Sejauh ini memang belum ada laporan terkait server BKN untuk daftar CPNS 2019 di sscn.bkn.go id mengalami serangan ataupun lambat. Pihak BKN juga sebelumnya mengklaim sudah mempersiapkan diri terkait pengamanan siber dan meningkatkan kapasitas penyimpanan dan bandwidth.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha