Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Tahun Hengkang, Ford Masih Memiliki 33 Diler Resmi
Oleh : Redaksi
Senin | 21-10-2019 | 14:40 WIB
ford-di-indo.jpg Honda-Batam
Suasana servis center dan penjualan mobil Ford di Jakarta, 26 Januari 2016. (Foto: Tempo/Tony Hartawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford hengkang dari pasar roda empat Indonesia sejak 2016 lalu. Namun untuk layanan purnajualnya masih berjalan hingga sekarang. Sales and Marketing Senior Manager RMA Indonesia, Yanto Mardianto, mengatakan saat ini jumlah diler resmi ford sebanyak 33 tersebar di beberapa wilayah Indoensia.

 

Namun perlu diingat bahwa RMA Indonesia saat ini hanya menanggung layanan purnajual dan suku cadang tidak untuk penjualan mobil Ford. Artinya diler tersebut hanya melayani servis dan pemesanan suku cadang. Adapun lokasinya tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Jambi, Pekanbaru, Palambang, sementara di Jawa itu ada di Bekasi, Kelapa Gading, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya. Di Kalimantan ada di Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak. Untuk Sulawesi, ada di Makassar, Palu, Manado," ujar Yanto kepada wartawan beberapa waktu lalu, di Bogor.

Untuk harga suku cadangnya pun kata Yanto termasuk tidak mahal untuk konsumen Ford di Indonesi. Dan untuk jaminan suku cadangnya kaya Yanto untuk produk baru kisaran 10 tahun.

"Kalau harganya mahal. Tentu akan banyak part-part non-genuine yang keluar. Tapi silahkan cek sendiri. Part juga selalu ready. Soal jaminan sparepart, kalau yang produk baru itu kan 10 tahun. Itu regulasinya dan sudah kita penuhi," katanya.

Selain itu Yanto juga mengaku pihaknya tidak menutup mata untuk mobil-mobil Ford lawas yang sekiranya masih bisa dipasok suku cadangnya.

"Sekarang kita lihat, kalau mobil yang jalan masih banyak itu kan bisnis ya. Buat apa nggak kita suplai. Tetap kita sediakan. Karena itu good bussines buat kita. Yang servis, tahun 2010-an aja masih ada yang jalan. Berarti kan. Makin banyak mobil Ford tua yang jalan berarti kan servisnya bagus. Logikanya gitu," ujarnya.

Sumber: Tempo
Editor: Dardani