Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Langkah Dinkes Turunkan Angka Stunting di Batam
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Selasa | 03-09-2019 | 17:53 WIB
kadinkes-batam-didi111.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Batam, masih banyak anak-anak yang mengidap kekurangan gizi atau stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menjelaskan, kekurangan nutrisi ini dibuktikan dengan banyaknya anak-anak di pulau yang mengalami stunting.

"Penyebab stunting karena rata-rata kurang nutrisi. Maka dari itu saat ini kami terus melakukan upaya peningkatan perbaikan gizi," kata Didi melalui telepon selulernya, Selasa (3/9/2019).

Ia menjelaskan, angka kelaziman stunting di Batam pada semester pertama 2019 lebih tinggi dari angka stunting tahun 2018 lalu. Angka kelaziman stunting Kota Batam pada semester pertama 2019 sebesar 5,61 persen, sedangkan prevelensi tahun 2018 hanya 1,35 persen.

"Saat ini ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menekan angka stunting ini, diantaranya melakukan upaya pemberian nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Waktu ini dinilai paling krusial sebagai periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak," ujarnya.

Intervensi ini pun dilakukannya mulai dari wanita hamil hingga anak yang berusia 3 tahun. Upaya pencegahan ini diterapkan sebagai upaya penurunan angka kelaziman stunting, yaitu dengan membagikan zat besi ke siswa SMA.

Dipilihnya anak SMA ini pun dinilainya karena sudah memasuki usia subur dan menjadi waktu yang pas untuk menerapkan perbaikan gizi pada calon ibu, terutama bagi siswa yang memiliki keluhan anemia dan mudah kelelahan.

"Zat besi diberikan sebagai penanganan utama karena memiliki sejuta manfaat salah satuya pembentukan sel darah merah," lanjutnya.

Tidak itu saja, pihaknya juga mejalankan program posyandu terpadu. Posyandu ini tidak hanya melayani kelengkapan nutrisi pada bayi dan balita, tetapi juga pada ibu hamil dan lansia.

"Bahkan di beberapa daerah, sudah ada yang menerepkan posyandu remaja, khusus untuk memberikan pelayanan kepada kesehatan remaja," tutupnya.

Editor: Yudha