Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala BP Batam Apresiasi Ibu Negara Tanam Bakau di Batam
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 07-08-2019 | 14:40 WIB
edy_putra_bp_batam11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady mengaku sangat senang dan mengapresiasi dengan kedatangan Ibu Iriana Joko Widodo, dan Ibu Wakil Negara, Mufidah Jusuf Kalla dalam kegiatan penanaman bakau di Kawasan Taman Mangrove yang berada di Pancur Pelabuhan, Tanjung Piayu.

Melalui kegiatan penanaman itu, lanjut Edy, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat di Kepri, khususnya Batam, untuk ikut menjaga kelestarian mangrove. Menurut Edy, mangrove merupakan penyangga kehidupan di mana peran hutan manggrove sangat penting.

"Tidak hanya sebagai penyangga pantai dan binatang laut. Tapi juga untuk menjaga supaya jangan ada pemanasan serta menjaga, melestarikan kehidupan orang pesisir," tuturnya, Rabu (7/8/2019).

Mengingat fungsi mangrove bagi wilayah pesisir, Edy menuturkan, sebelum menerima jabatan sebagai Kepala BP Batam, dirinya berjanji tidak hanya melakukan perbaikan di bidang tata kelola dan frontliner yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat saja.

"Namun melakukan perbaikan di ekosistem, itu juga menjadi salah satu janji saya. Ekosistem yang saya maksud bukan hanya di Pelabuhan maupun Sumber Daya Manusia, tetapi juga kelestarian alam agar potensi nya tidak rusak," paparnya.

Mengenai menjaga ekosistem ini, Edy juga sempat menyinggung mengenai invisible authority yang menjadi kendala dalam menerapkan maupun menjalankan kebijakan, sesuai dengan Undang-Undang dan fungsi BP Batam.

Walau begitu, saat ini ia juga mengaku senang mengenai perhatian Pemerintah Pusat mengenai kendala yang dihadapi oleh BP Batam terkait invisible authority tersebut

"Kalian kan bisa lihat sendiri bagaimana perhatian pusat ke Batam saat ini, bagus sekali semoga invisible authority ini menghilang saja," tuturnya.

Tidak hanya itu, kembali menyinggung ekosistem hutan mangrove. Edy juga menilai diperlukan pengawasan dan penegakan hukum yang memegang peranan penting, bagi keberlangsungan mangrove di Batam.

"Sekarang tinggal tunggu keputusan final saja dari pusat, karena salah satu kendala mengatur dan mengelola ekosistem ini karena tumpang tindih kewenangan khususnya di kehutanan dan air. Saat ini saya senang sekali melihat respon Jakarta dalam mendukung Batam dengan sangat luar biasa," ungkapnya.

Editor: Dardani