Review Film Pekan Ini

BATAMTODAY.COM, Batam - Prasangka, suatu hal yang mendominasi di negeri ini. Yang mayoritas bisa menjadi penindas dan minoritas bisa dianggap masalah.

Tak hanya itu, kebenaran yang senjang pun bisa menjadi besar, hanya karena suatu hal yang bersifat emosional.

Film 'Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi', secara tidak langsung menggambarkan hal di atas. Dan tak hanya itu, banyak konflik dan intrik sosial lainnya yang disajikan sutradara John De Rantau lewat film yang diadaptasi dari cerpen seorang mantan wartawan yang sekarang menjadi penulis terkenal, Seno Gumira Ajidarma (SGA).

Beragam konflik dan potret sosial ditampilkan dalam film ini, bahkan psikolog dan filsuf terkenal, Sigmund Freud, memiliki teori yang sangat terkenal dan cukup relevan terhadap film, yaitu seluruh tingkah pola atau perilaku manusia, sejatinya, dikendalikan oleh motif dorongan seksual atau libido, termasuk dalam hal humor.

Teori yang sangat rumit itu, direpresentasi pada kenyataan yang digambarkan dalam film berdurasi 1 jam 36 menit ini. Mengambil background tempat berupa wilayah pinggirian Kota Jakarta, di mana segala kesenjangan hidup telah membudaya.

Mengawali konflik dengan hadirnya seorang mahasiswi cantik bernama Sophie, seluruh ibu-ibu di komplek merasa tersaingin ketika para suami mereka mulai memiliki imajinasi liar, terutama ketika mereka mendengar Sophie menyanyi di kamar mandi.

Hal menariknya, dari adegan demi adegan saat protagonis (tokoh utama) menyanyi di kamar mandi, para suami menggambarkannya dengan suatu hal yang menggairahkan. Hal itu seolah-olah membawa kita, jika jeli melihat persoalan di negeri ini, akan hoaks yang bertebaran di mana-mana, akan kebenaran yang diproduksi sedemikian rupa hanya demi kepentingan segelintir elit politik, dan masih banyak lagi potret sosial yang tergambar dalam film keren ini.

Jadi, jika Anda ingin menghabisan akhir pekan bersama keluarga menonton film di bioskop. 'Dilarang Mandi di Kamar Mandi' salah satu yang layak buat Anda masukkan ke dalam list.

Editor: Gokli