Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Film Anak Kepri 'Ramlie oii Ramlie' Tuai Apresiasi Masyarakat
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 01-07-2019 | 16:16 WIB
film-kepri1.jpg Honda-Batam
Gala premier film 'Ramlie oii Ramlie' di Blitz Theatre Kepri Mall pada Minggu (30/6/2019)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penayangan perdana film produksi anak Kepulauan Riau 'Ramlie oii Ramlie' di Blitz Theatre Kepri Mall mendapatkan banyak pujian dari penggemar.

Saat gala premier film Ramlie oii Ramlie pada Minggu (30/6/2019) menuai banyak pujian dari masyarakat Batam. Film bergenre drama komedi dengan durasi penayangan 1 jam 50 menit ini dapat mengobati kerinduan masyarakat pada aktor Teuku Zakaria atau biasa dikenal dengan P Ramlie.

Sutradara sekaligus penulis naskah film, Pajri Andika mengatakan, film yang menghabiskan biaya produksi sebesar Rp 150 juta ini bukanlah remake film P Ramle yang terkenal dengan judul Pendekar Bujang Lapok.

"Film ini kami kemas ulang, intinya tentang sebuah keluarga yang sangat menggemari aktor P Ramle, hingga akhirnya memberi nama anaknya menjadi Ramlie. Nah di sini menceritakan soal kesehatian Ramlie, hanya saja ada beberapa jokes (lelucon) film P Ramle yang kami angkat ulang untuk mengobati kerinduan masyarakat," kata Pajri saat ditemui di kawasan Batam Centre, Senin (1/7/2019).

Dalam film ini, Pajri dan teman-teman pun tidak hanya menyuguhkan kelucuan-kelucuan tingkah Ramlie dalam menjalani kegiatan sehari-harinya, namun juga membahas soal perkembangan budaya melayu yang saat ini sudah mulai tergerus perkembangan zaman

"Di dalam film itu kami juga menyoroti persoalan budaya melayu seperti permainan gasing dan juga seni teater tradisional Mak Yong. Disini kami sampikan pesan kepada masyarakat bahwasanya kelestarian budaya melayu ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat," tegasnya.

Pembuatan film ini pun diakuinya menghabiskan waktu hingga 1,5 tahun. Dirinya pun mengharapkan agar kanca perfilman di Kepulauan Riau terus berkembang dan juga tidak lupa memasukan unsur kebudayaan, hal ini bertujuan untuk tetap menjaga kebudayaan melayu.

"Saya harapkan film ini bisa diterima masyarakat dan semua masyarakat yang ingin menikmati keseruan film ini dapat langsung mengunjungi Blitz Theatre Kepri Mall, Batam," tutupnya.

Di waktu yang bersamaan, masyarakat Batam yang juga ikut menyaksikan film ini pun mengaku sangat mengapresiasi film buatan anak melayu ini.

"Sekarang ini kita sudah jarang melihat film-film yang mengangkat nilai-nilai budaya, jadi film ini sangat berani bersaing dengan film-film modern yang lain dan kami sangat mengapresiasi," ujarnya.

Editor: Yudha