Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usia 70 Tahun Keliling Indonesia

Mbah Yono Ingin Tancapkan Bendera Merah Putih di Natuna
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Rabu | 21-03-2012 | 13:19 WIB

BATAM, batamtoday - Jiwa patriotis dan kecintaan terhadap negara Republik Indonesia membuat Mbah Yono kelahiran 27 Januari 1942, warga Kediri, Jawa Timur mengelilingi seluruh provinsi yang ada di Nusantara dengan menggunakan sepeda butut. Mbah Yono tiba di Batam pada Selasa (20/3/2012) sore dan menginap di Mapolsek Sekupang. 

Sepeda ontel, kendaraan yang digunakan untuk keliling Indonesia, diparkir dekat Mapolsek Sekupang. Sosok Mbah Yono terlihat sudah gaek, kulit wajah telah berkerut, rambutnya sudah memutih dengan jenggot panjang. Mengenakan pakaian lusuh dan rompi bertuliskan PMI Medan serta sepatu sport. 

Dikisahkan Mbah Yono kepada wartawan, dia start pada tanggal 1 Juli 2010 dari Jakarta. Lalu berkeliling ke Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores dan NTT. Selanjutnya dia menyeberang ke Pulau Sumatera di Lampung, Bengkulu, Muko-Muko, Sumatera Barat. Kerinci, Solok sampai Sumatera Utara, Sibolga, Nias selatan, Tarutung, Siborong-borong. Setelah sampai di Samosir, dia menyebrang ke Parapat, Saribu Solok. 

"Idul Fitri 2010 saya masih di Jawa. Setahun kemudian saya Sholat Ied di Kabanjahe, Sumatera Utara," katanya. 

Dari sana dia bergerak ke Aceh, Pulau Sabang. Lalu balik lewat jalur barat melalui Meulaboh ke Sidikalang, Merek dan masuk ke Siantar. Dari sana ke arah jalur selatan ke Bagan Batu, Kota Pinang, Aek Kanopan, Rokan Hilir, Riau, Dumai baru menyeberang ke Batam. 

"Saya telah menancapkan bendera di titik nol Aceh, Pulau Sabang. Kalau Tuhan mengijinkan penancapan bendera Merah Putih ke Ranai Natuna," terangnya. 

Adapun motivasi Mbah Yono keliling dunia dengan sepeda ontelnya hanya ingin menikmati karunia yang Maha Kuasa atas keanekaragaman budaya di seluruh Nusantara. Dia telah menempuh perjalanan di 18 provinsi, baru 11 ribu kilometer. Ada 15 provinsi lagi yang belum, yakni Kalimantan, Papua. Sementara target yang ingin ia tempuh adalah sepanjang 17.845 km.  

"Target dari Menpora, ada surat resmi dari Menpora. Aku cinta Indonesia, ingin menikmati keindahan Indonesia, hanya itu motivasi saya," kata pria yang memiliki istri bernama Maria, anak dua Aryo (43) dan Asmi (41) serta memiliki 6 orang cucu tersebut. 

Selama perjalanan yang hampir 3 tahun tersebut, dia sudah menghabiskan 6 ban, satu rantai serta pedal 1 pasang. Sedangkan untuk remnya sudah sering kali diganti, sampai puluhan. Perjalanan juga tidak ada kesulitan, aman-aman saja karena di manapun berada selalu disambut dengan baik.

"Biar setan apa juga tidak ada. 2 kali kehilangan HP, pertama di Aceh kena tipu saya di Mesjid Baiturahman dan kehilangan hape di Batam ini," ungkapnya.

Ketika disinggung mengenai biaya selama perjalanan, Mbah Yono mengatakan tidak pernah kesulitan karena dia menawarkan jasa melukis untuk menambah biaya. 

"Enggak pernah sulit biaya, ada dermawan yang beri. Melukis dijual untuk menutupi anggaran," tuturnya dengan santai. 

Dia menambahkan selama perjalanan di Pulau Bali, Jawa, Sumatera dan Aceh, yang paling berkesan di Bali dan Danau Toba. Di Bali hutan-hutan bersih semua, tak ada yang namanya sampah, menunjukkan budaya bersih masih sangat kental. Selanjutnya Danau Toba pemandangan sangat bagus, tapi belum dikelola dengan baik. 

"Masih banyak tempat-tempat lainnya yang berkesan," katanya. 

Dari Batam, Mbah Yono rencananya akan bergerak ke Pulau Bintan dan Natuna. Di ujung utara Indonesia itu, dirinya akan menancapkan bendera Merah Putih.