Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Superman Is Dead Rilis Album Format Vinyl
Oleh : Redaksi/BBC Indonesia
Sabtu | 17-03-2012 | 09:58 WIB
sid_piringan.jpg Honda-Batam

Album format vinyl Superman Is Dead berisi delapan lagu terbaik dan hanya dijual seribu keping. (Foto: BBC).

JAKARTA, batamtoday - Tidak banyak musisi atau band di Indonesia yang berani merilis album dalam format vinyl atau piringan hitam di masa sekarang.

Faktor penjualan fisik album yang melorot akibat maraknya pembajakan, kebanyakan musisi Indonesia memilih untuk melepas single dan memasarkannya lewat nada dering pribadi.

Selain itu format piringan hitam juga dianggap sudah ketinggalan jaman dan tidak banyak orang yang memiliki perangkat pemutar cakram vinyl.

Tetapi bagi Superman Is Dead, S.I.D sebuah band asal Bali hal itu bukan menjadi halangan. Di usianya yang ke 17 tahun, band yang terdiri dari Bobby Kool, Eka Rock dan Jerinx ini justru nekat merilis album dalam format vinyl.

Jerinx, drummer S.I.D, saat dihubungi BBC mengatakan bahwa album vinyl ini sebagai persembahan yang berbeda dari arus utama industri musik Indonesia dan dijual secara terbatas.

''Daripada kita bikin album the best of dalam bentuk CD, which is very biasa banget di Indonesia, kalau rilis album formatnya CD, kenapa kita tidak merilis album the best formatnya vinyl, dan diproduksi cuma seribu,'' kata Jerinx.

Jerinx mengaku beruntung ide pembuatan album vinyl ini didukung oleh Sony Music Indonesia selaku perusahaan rekaman yang menaungi mereka.

''Mungkin mereka - Sony - juga punya prediksi akan tren lagi kedepan, kita cuma mengajukan ide kalau Sony tidak bisa merealisasikan maka kami tidak terlalu ngotot karena itu proyek idealis''.

Album vinyl S.I.D yang diberi judul The Early Years, Blood, Sweat and Tears ini berisi delapan lagu terbaik Superman Is Dead sepanjang tahun 1997 hingga 2009. Diantaranya adalah Kuta Rock City, Bukan Pahlawan dan Old World.

Buku sejarah

"Pertama kali ide ini diajukan, kita sebenarnya tidak begitu yakin akan diterima, karena idenya diluar kecenderungan bisnis di Indonesia."

Meski tidak ada aransemen ulang dalam album vinyl ini, tetapi dengan format piringan hitam saja sudah bisa menjadi pembeda kata Jerinx.

''S.I.D dari dulu memang dikenal senang hal yang tidak ikut arus utama, berbeda, berkarakter dan ada sentuhan vintage''.

Jerinx menambahkan kalau dirinya memang lebih suka suara yang dikeluarkan piringan hitam, ''pengennya sih semua album kita terdengar seperti keluar dari cakram vinyl, karena lebih tebal, lebih hangat suaranya. Kemarin kita pas dengar album ini beda, lebih berkarisma, kesan kunonya lebih dapat''.

Selain itu, kemasan album ini juga dilengkapi dengan buku 3 dimensi yang berisi rangkaian foto sejarah perjalanan Superman Is Dead sejak pertama dibentuk tahun 1995.

''Isinya foto kita dari awalnya jelek, jadi ganteng, sampai jelek lagi ...'' canda Jerinx.

Jerinx menambahkan bahwa kumpulan foto tersebut seperti buku sejarah yang menceritakan karir Superman Is Dead.

Hingga saat ini animo pembeli disebut Jerink cukup baik dengan ratusan orang yang memesannya.

''Ada yang bukan penggemar S.I.D tetapi ikut memesan karena dia kolektor piringan hitam,'' ucap Jerinx yang mengakui bahwa album piringan hitam ini juga ditujukan bagi para kolektor vinyl di Indonesia.