Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sujiwo Tejo Terbitkan Buku
Oleh : Redaksi/Kapanlagi.com
Kamis | 15-03-2012 | 13:25 WIB

JAKARTA, batamtoday - Menulis buku 'Ngawur Karena Benar', Sujiwo Tejo mengaku tidak hanya menyentil pemerintah saja. Namun ia juga menyentil pribadi masing-masing orang, bahwa sebenarnya mereka juga ikut berperan pada terjadinya korupsi.

Bagaimana buku yang ditulisnya ini bisa dibilang tak hanya menyentil pemerintah semata? "50 persen menyentil ke pemerintahan tapi 50 persen menyentil ke pribadi kita sendiri. Yaitu bahwa, sebetulnya percuma juga kita cuma mengkritik koruptor, karena saya kalo jadi pejabat, saya kemungkinan besar, saya juga akan korupsi," paparnya seperti dikutip Kapanlagi, Kamis (15/3/2012). 

Menurut Sujiwo Tejo, mereka yang duduk di bangku pemerintahan memang banyak yang tergerak untuk korupsi, karena dengan sistem sedemikian di Indonesia, saat pensiun dan mereka tidak kaya, itu bahaya. "Rumah sakit mahal, pendidikan mahal, beda dengan negara-negara kebanyakan yang makmur. Ketika ada jaminan kalo kita sakit ada yang nanggung, dan di sini gak, sehingga siapa pun menjadi pejabat harus menjadikan itu sebagai kesempatan. Karena orang miskin gak ada harganya. Dan yang kedua, menjadi pejabat di Indonesia, kalo gak kaya gak dihargai," jelasnya. 

Buku yang ia tulis ini juga sebenarnya bukan menyentil koruptor, tapi juga menggambarkan bahwa kita sendiri yang mengondisikan adanya koruptor. "Kalo kita mau pengen gerakan yang bagus, kalo ada koruptor misalnya, jangan disapa. Berani gak? Gak mungkin! Karena kalo ada koruptor, mahasiswa juga tetep dateng kok mengajukan proposal. Ada seorang koruptor di Semarang dibegitukan, akhirnya dia pindah, gak ada yang nyamperin. Jadi kita ikut berjasa dalam pertumbuhan korupsi saya kira," tutupnya.