Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Ikuti Penyuluhan Bahaya Narkoba
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 29-04-2019 | 11:45 WIB
sosialisai-narkoba.jpg Honda-Batam
Sekdako Tanjungpinang Riono, bersama Kadispora Djasman saat memberikan tanda Dimulainya pcara penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada salah satu mahasiswa di Tanjungpinang. (Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan pelajar dan mahasiswa di Kota Tanjungpinang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda yang diadakan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Tanjungpinang di Hotel Comforta Tanjungpinang, Senin (29/4/2019).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono mengatakan, para seluruh pemuda yang hadir akan diberi pencerahan terkait bahaya narkoba. Kalau berbicara narkoba pasti membicarakan sesuatu yang tidak pernah ada habisnya.

Narkoba berkembang seperti berkembangnya teknologi. Narkoba selalu ada jenis baru, sehingga perlu perhatian khusus terhadap pencegahan narkoba. Narkoba ini menyasar para generasi muda untuk menghancurkan suatu bangsa.

"Menghancurkan bangsa tidak perlu dengan bom, tetapi dengan menggunakan narkoba dapat menghancurkan suatu bangsa," ujar Riono.

Riono menjelaskan, narkoba banyak berasal dari negara luar, dan Indonesia menjadi salah satu daerah sasarannya. Karena bicara narkoba berbicara suatu zat yang dapat membuat kecanduan. Yang dirusak bukan hanya diri sendiri tetapi dampaknya untuk bangsa dan negara sangat tinggi.

"Ini dampaknya sangat luar biasa, kalau sudah kecanduan narkoba akan keluar dari sifat aslinya yang tadi tidak pernah mencuri akan mencuri. Tidak sebanding dengan kenikmatan sesaat dengan dampaknya," ucapnya.

Riono mengungkapkan, dalam sehari di Indonesi diperkirakan 40 sampai 50 orang mati karena narkoba. Tetapi dirinya berkeyakinan di Tanjungpinang tidak seperti itu. Dari data 2017 di Indonesia, sebanyak 5,9 juta anak pecandu narkoba, pemakai narkoba 3,5 juta orang. Sehingga beban negara sebesar Rp 84,7 triliun

"Seluruh penjara di Indonesia sebagian besar adalah penjahat narkoba. Ini menjadi perhatian serius kita bersama," ucapnya.

Riono mengharapkan pemuda jangan sekali-sekali mendekati narkoba. Kalau ada masalah ini peralihan masalah bukan untuk mendekati narkoba tetapi sebagai umat beragama maka kembali ke Allah melalui doa. Percayalah kalau sudah coba narkoba sekali mau lari susah. Dapat merusak keluarga dan lingkungan.

"Jadi generasi muda, di pundak kalian semua nanti yang menjadi generasi penerus kami yang ada disini," tutupnya.

Kadispora Tanjungpinang Djasman mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar para pemuda tidak terkontamitasi dengan narkoba. Bahaya narkoba sangat luar biasa dampaknya, di samping merusak moral bangsa dan juga menghabiskan biaya negara, seperti untuk rehabilitasi, dan penjara harus diberi makan.

Djasman mengharapkan, sejak dini anak-anak sudah mendapatkan pengetahuan tentang bahaya narkoba, apalagi sekarang ini pihaknya mendapat informasi narkoba sudah masuk ke tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Penyuluhan narkoba harus secara rutin dilaksanakan. Kami berkerjasama dengan BNN dan Polres Tanjungpinang. Kita mengharapkan para perserta membentuk komunitas baik itu di sekolah, di organisasi kemasyarakatan maupun di kemahasiswaan, kita akan pantau," jelasnya.

Menurutnya, peran orangtua seharusnya menjadi tanggungjawab utama, tapi diketahui juga bahwa orangtua tidak luput dengan kegiatan lainnya, dan anak-anak ini juga memiliki kegiatan dil uar.

"Kalau data berapa anak SD yang terindekasi narkoba, itu saya tidak tau pasti tapi ada," tutupnya.

Editor: Chanda