Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serap Tenaga Kerja 2.886 Orang

Hingga Februari 2019, BP Batam Catat 4 Perusahaan Modal Asing Masuk ke Batam
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 08-03-2019 | 09:52 WIB
4-pma-baru.jpg Honda-Batam
Kasubdit Humas BP Batam, Mohamad Taofan. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat, setidaknya ada empat perusahaan modal asing (PMA) baru yang masuk ke Batam hingga Februari 2019. Selain itu, ada enam perusahaan lama yang akan melakukan perluasan usaha.

Mereka mendaftar lewat sistem perizinan terpadu, Online Single Submission (OSS), dan sudah dimulai pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sejak tahun lalu. Adapun rekrutmen tenaga kerja yang dibutuhkan, secara keseluruhan berjumlah 2.886 orang.

"Untuk proyek baru ada empat perusahaan, proyek perluasan ada enam perusahaan," ungkap Kasubdit Humas BP Batam, Mohamad Taofan, Jumat (08/03/2019).

Untuk perusahaan baru, Taofan merinci, salah satunya adalah PT Maruho Hatsujyo Batam. Perusahaan gabungan Jepang dan Singapura ini bergerak di bidang industri barang dari kawat. Nilai investasinya sebesar Rp 23,38 miliar, dan memerlukan tenaga kerja sebanyak 22 orang.

Kemudian, PT Sammyung Precision Batam. Perusahaan asal Korea dan Singapura ini, bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya. Nilai investasi Rp 62,977 miliar. Kebutuhan tenaga kerja 80 orang.

PT Simatelex Manufactory Batam. Tercatat sebagai perusahaan asal China, Hongkong, Kanada dan Inggris. Perusahaan ini bergerak di bidang industri peralatan listrik rumah tangga, industri peralatan elektrotermal rumah tangga. Nilai investasi Rp 45,03 miliar, dan kebutuhan tenaga kerja 60 orang.

PT Pegatron Technology Indonesia. Perusahaan asal Taiwan ini bergerak di bidang industri komputer, barang elektronik dan optik. Nilai investasi sebesar Rp 560 miliar. Kebutuhan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.

"Kalau melihat data, dari empat proyek baru ini, paling banyak butuh tenaga kerja PT Pegatron," ujarnya.

Sedangkan proyek perluasan, mereka adalah PT Ciba Vision Batam. Perusahaan ini terdata gabungan asal negara Switzerland, Amerika, Inggris, Singapura, dan Malaysia. Bergerak di bidang usaha industri lensa kontak. Nilai investasinya Rp 11,91 miliar. Kebutuhan tenaga kerja 184 orang.

PT Excelitas Technologies Batam. Terdata sebagai perusahaan asal Singapura. Bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya. Nilai investasi Rp 29 miliar. Kebutuhan tenaga kerja 140 orang.

Kemudian PT Rubycon Indonesia, perusahaan asal Jepang dan Singapura. Bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya. Nilai investasi Rp 89,15 miliar. Kebutuhan tenaga kerja 250 orang.

PT NOK Asia Batam. Perusahaan asal Singapura. Industri barang dan karet untuk keperluan industri. Nilai investasi Rp 96 miliar. Kebutuhan tenaga kerja 50 orang.

PT Six Electronics Indonesia. Perusahaan asal Jepang dan Singapura. Bergerak di bidang industri barang dan peralatan teknik industri dari plastik. Nilai investasi Rp 689 miliar. Kebutuhan tenaga kerja 100 orang.

PT Infineon Technologies Batam. Perusahaan asal Jerman, Malaysia, Singapura dan Hongkong ini bergerak di bidang industri semi konduktor dan komponen elektronik lainnya. Nilai investasi sebesar Rp 884 miliar.

"Kebutuhan tenaga kerjanya tercatat lebih kurang 1000 orang," kata Taofan.

Sementara itu, jika melihat domisilinya bisa dibilang 10 perusahaan ini, baik proyek baru maupun perluasan berlokasi di kawasan industri Batamindo di Mukakuning, Batam.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti memperkirakan, tahun ini, akan ada perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) lagi yang akan masuk ke Batam. Itu di luar perusahaan yang sudah diberitakan baru-baru ini.

Editor: Gokli