Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lumpuh 8 Tahun, Nenek Sri Akhirnya Bisa Tempati Rumah Layak Huni
Oleh : Romi Candra
Jumat | 01-02-2019 | 19:40 WIB
nenek-sri.jpg Honda-Batam
Kapolsek Belakangpadang, AKP Ulil Rahim bersama perangkat Lurah mengangkat Nenek Sri untuk dipindahkan ke rumah yang baru. (foto: Romi).

BATAMTODAY.COM, Batam - Sri Sumiati, nenek berusia 75 tahun yang tinggal di Belakangpadang, Kota Batam, akhirnya bisa merasakan tinggal di rumah layak huni pada usia senjanya.

Berkat kepedulian masyarakat yang dipelopori Kapolsek Belakangpadang bersama Babinkamtibmasnya, Sri dipindahkan ke rumah yang berada di dekat Mapolsek, Jumat (1/2/2019).

Rumah tersebut merupakan rumah dinas milik Puskesmas Belakangpadang. Berkat lobi-lobi yang dilakukan, akhirnya Kepala Puskesman memberi izin untuk pinjam pakai rumah yang sudah lama tidak ditempati itu.

Tidak itu saja, nenek Sri juga akan mendapatkan perhatian dari pihak Puskesmas untuk kesehatannya.

Kapolsek Belakangpadang, AKP Ulil Rahim, mengatakan, kondisi Sri sendiri cukup memprihatinkan. Ia mengalami kelumpuhan sejak 8 tahun lalu akibat serangan struk. Jangankan untuk berjalan, untuk duduk saja tidak bisa akibat tubuhnya sudak tidak bisa digerakkan.

Nenek Sri saat berada di rumah barunya

Sehari-hari, Sri hanya bisa terbaring di tempat tidur. Beruntung, ia masih memiliki seorang cucu, Roni Arrfaneza (36), yang merawatnya hingga saat ini.

"Awalnya saya bersama Babinkamtibmas melakukan kegiatan Sambang ke rumah-rumah warga untuk memberikan bantuan. Saat menyambangi rumah nenek Sri, kondisi rumahnya sudah tidak layak huni," kenang Ulil.

Dijelaskan, rumah tersebut merupakan rumah warga sekitar dan boleh dihuni Sri bersama cucunya tanpa harus membayar. Namun kondisinya, pintu rumah hanya ditutup menggunakan kain.

Selain itu, atapnya banyak yang bocor, sehingga saat hujan tiba, air tetap masuk ke dalam rumah. Bahkan dindingnya juga banyak bolong serta hampir roboh.

Mirisnya lagi, rumah panggung tersebut tidak memiliki kamar mandi. Sehingga, untuk buang air, hanya melalui lubang lantai yang terbuat dari kayu. Hal ini juga membuat kondisi rumah sangat tidak sehat.

"Kami memiliki grup whatsap yang isinya tokoh masyarakat serta insntasi pemerintah setempat. Saya berinisiatif untuk membagikan informasi dan foto rumah serta kondisi nenek ini di dalam grup," jelasnya.

Ternyata, upayanya langsung direspon semua pihak, sehingga penggalangan dana dilakukan. "Dari penggalangan dana itu, terkumpul uang untuk membantu nenek Sri. Tinggal mencari rumah yang layak untuk ditempati. Ternyata Kapuskesmas mengizinkan rumah dinas lama yang sudah tidak dihuni itu untuk ditempati," tambahnya.

Maka, ia bersama jajaran dan warga langsung merenovasi rumah tersebut menggunakan dana yang telah dikumpulkan.

"Dana yang terkumpul cukup banyak. Dari dana itu rumah bisa direnovasi, dan dibuatkan kamar mandi, dapur dan lainnya. Bahkan sisanya masih ada, dan bisa dipergukan untuk keperluan lainnya," lanjut Ulil.

Ia juga mengapresiasi kepedulian masyarakat Belakangpadang yang mau merperhatikan warga lain, sehingga bisa merasakan tinggal di tempat yang layak.

"Semoga kekompakan ini bisa terus dijaga, sehingga tidak ada lagi masyarakat Belakangpadang yang merasakan kehiduoan jauh dari kata tidak layak," pungkasnya.

Editor: Yudha