Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkeu Respon Positif Pengajuan Kepri sebagai Kawasan Logistik Berikat
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 16-01-2019 | 17:16 WIB
nurdin-menteri1.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri Nurdin Basirun bersama Jaksa Agung dan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat kunjungan kerja ke Batam. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur provinsi Kepri Nurdin Basirun mengatakan pengajuan provinsi Kepri sebagai kawasan logistik berikat mendapat respon positif dari menteri keuangan.

"Kita sangat senang atas repond positif pemerintah pusat terhadap keinginan Kepri sebagai kawasan logistik berikat pada terbatas dikantor Bea dan cukai Batam kemaren," ujar Nurdin usai mengantar Kapolri di Bandara Hang Nadim Batam, Rabu (16/1/2019).

Selanjutnya, untuk realisasi penetapannya, kementerian terkait akan melakukan kajian-kajian penetapan suatu daerah atau provinsi sebagai kawasan logistik berikat tersebut. Dengan penetapan Kepri sebagai kawasan logistik berikat, akan mempunyai kekuatan untuk ketahanan pangan.

"Kita juga bisa menjadi hub logistik untuk Indonesia Baray dan kawasan Asia. Makanya kita mengajukan Kepri sebagai kawasan logistik berikat ini," ujarnya.

Dalam rapat terbatas di Kantor Bea Cukai Batam, juga dihadiri langsung Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kapolri Jendral Tito Karnavian, Ketua KPK Agus Raharjo dan Dorjen Bea Cukai Heru Pambudi.

Kepada wartawan usai rapat, Menteri keuangan Sri Mulyani juga mengatakan, pihaknya mengkaji Kepri sebagai kawasan logistik berikat tersebut.

"Kawasan ini memang penting untuk integrasi masalah ketahanan pangan. Beberapa provinsi juga memang ada yang mengajukan, dan Kepri memang sangat berpotensil," kata Sri Mulyani.

Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat terus melaksanakan program strategi nasional pembangunan kawasan logistik berikat. Kepri sebagai provonsi yang terletak diwilayah perbatasan serta berada ditengah antara Indonesia barat dan jawa, diharapkan dapat mengurangi biaya logistik dan transportasi, serta mendukung pertumbuhan industri-industri domestik, termasuk kelas kecil dan menengah.

Demikian juga dalam meningkatkan investasi asing dan lokal serta dapat membantu membina Indonesia sebagai pusat logistik di kawasan Asia Pasifik.

Pekan lalu, Tambah Nurdin, pihaknya juga telah membicarkan penetapan Kepri sebagai kawasan Logistik Brikat ini kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi dengan pertimbangan akan banyak keuntungan yang akan diperoleh.

"Kami ingin Kepri sebagai Kawasan Logistik Berikat. Apalagi, Kepri berhadapan langsung dengan banyak negara tetangga. Posisi ini harus memberi keuntungan besar untuk negeri ini," kata Nurdin.

Editor: Yudha