Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Raih Medali di Kejurnas Junior Taekwondo PBTI
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 18-12-2018 | 11:16 WIB
kepri-raih1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wendy Setiawan (kiri) saat menerima medali perak. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Cibubur - Atlet junior taekwondo asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wendy Setiawan menjadi pendulang medali satu-satunya atlet asal Kepri pada kejuaraan Kejurnas Junior Taekwondo PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia), Sabtu (15/12/2018). Wendy meraih medali perak setelah melaju ke partai final di kelas Under 45 kg.

Wendy yang memimpin point dalam pertandingan final, berpotensi meraih emas. Sayang, atlet binaan CTC Club Batam itu kalah ketika kena ganjum (pelanggaran).

Meski demikian Wendy sangat bersyukur atas prestasinya di event bergengsi level nasional ini. "Ini presitasi kedua yang saya persembahkan untuk Provinsi Kepri," ujar Wandy seusai mengalungi medali.

Baca: Atlet Taekwondo Batam Raih Perak di Ajang PPLPD Lombok

Kejurnas taekwondo ini digelar oleh PBTI di GOR POPKI Cibubur, 14-16 Desember 2018. Diikuti oleh para atlet dari 34 Provinsi dengan mempertandingkan dua kategori, Kyorugi dan Poomsae. Untuk Kyorugi akan mempertandingkan sebanyak 10 (sepuluh) kelas putra dan 10 (sepuluh) kelas putri. Sedangkan Kategori Poomsae mempertandingkan 5 (lima) kelas.

Ketua Pelaksana Kejurnas Junior 2018, Ade Lukman mengatakan, Kejurnas Junior ini menjadi momentum strategis bukan saja bagi Pengprov karena sebagai ajang untuk menetapkan formasi ideal atlet mereka yang akan turun di PON 2020 di Papua, tapi juga bagi PBTI.

PBTI akan menjadikan Kejurnas Junior ini sebagai salah satu ajang untuk menjaring sekaligus menyeleksi atlet-atlet muda sebagai pelapis generasi atlet pelatnas yang sebagian sudah terdegradasi. Selain itu, kata Ade, Kejurnas Junior ini juga akan dijadikan ajang bagi PBTI untuk melakukan seleksi timnas yang akan turun di kejuaraan Junior Asia 2019 mendatang.

“Kejurnas kali ini menjadi sangat penting artinya bukan saja bagi Pengprov yang akan membuktikan kualitas generasi baru atletnya yang akan dipersiapkan untuk PON 2020 di Papua, tapi juga bagi PBTI, karena dari ajang ini, kami akan mengambil atlet terbaik untuk dipersiapkan di kejuaraan Asia di 2019,” ujar Ade.

Lebih lanjut Ade juga menjelaskan bahwa gelaran Kejurnas Junior kali ini juga, PBTI melalui team talent scouting, akan lebih ketat dalam hal selektif dan fokus mengidentifikasi bakat atlet terbaik. Bukan saja dari segi Teknik dan fisik, tapi yang utama juga dari sisi postur tubuh yang ideal.

Dalam Kejurnas Junior 2018 ini, kategori Kyorugi akan mempertandingkan sebanyak 10 (sepuluh) kelas putra dan 10 (sepuluh) kelas putri, yaitu, Putra : U-45 Kg, U-48 Kg, U-51 Kg, U-55 Kg, U-59 Kg, U-63 Kg, U-68 Kg, U-73 Kg, U-78 Kg dan Over 78 Kg. Sedangkan untuk putri kelas U-42 Kg, U-44 Kg, U-46 Kg, U-49 Kg, U-52 Kg, U-55 Kg, U-59 Kg, U-63 Kg, U-68 Kg dan Over 68 Kg. Adapun untuk kategori Poomsae mempertandingkan 5 (lima) kelas yakni Individual Putra, Individual Putri, Team Putra, Team Putri dan Pair (Pasangan).

Atlet yang akan turun di Kejurnas Junior adalah atlet yang berusia di bawah 17 tahun. Tepatnya yang lahir antara tahun tahun 2001 sampai dengan kelahiran tahun 2004 denganc melampirkan dan membuktikan Akte Kelahiran, Ijazah sekolah (Raport), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Sertifkat Taekwondo Minimal Geup V (ASLI) yang dikeluarkan oleh PBTI kepada panitia pelaksana.

Editor: Dardani