Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringatan Hari Nusantara Dalam Rangka Mewujudkan Kesatuan Nusantara yang Utuh
Oleh : Irawan
Jum\'at | 14-12-2018 | 08:28 WIB
mendagri_harnus.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan dalam Peringatan Hari Nusantara 2018 di Banggai, Sulawesi Tengah

BATAMTODAY.COM, Banggai - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menghadiri Peringatan Hari Nusantara 2018 di Pelabuhan Tangkiang Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (13/12/2018).

Tema Peringatan Hari Nusantara Tahun 2018, yakni 'Perwujudan Kesatuan Nusantara yang Utuh melalui Deklarasi Juanda Menuju Proros Maritim Dunia'.

Mendagri Tjahjo Kumolo dalam sambutannya mengingatkan bahwa momentum Peringatan Hari Nusantara tahun 2018, tidak terlepas dari Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan, yang pertama kali tercetus melalui 'Deklarasi Djoeanda' pada tanggal 13 Desember 1957.

Konsep deklarasi ini mendasari perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi rezim negara kepulauan (Archipelagic State). Atas dasar inilah Negara Indonesia memandang laut sebagai jati diri bangsa serta laut sekaligus merupakan pemersatu dan perekat bangsa.

"Potensi ini tersebar dari Sabang sampai Merauke, sehingga bisa menjadi sumber kekuatan sekaligus menjadi ancaman bagi kedaulatan negara, apabila tidak dikelola secara baik dan benar. Pengelolaan potensi sumberdaya kelautan masih perlu ditingkatkan secara terus-menerus, seperti meningkatkan kontribusi sektor kelautan terhadap pendapatan Negara," ujarnya.

Tjahjo juga mengungkapkan tantangan yang juga perlu mendapat perhatian adalah pencemaran laut, sebagai salah satu masalah lingkungan yang dihadapi saat ini dan sering kali disebabkan oleh aktivitas atau kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

"Kesungguhan pemerintah dalam memperhatikan sektor kelautan dan maritim tidak perlu diragukan lagi, bila selama ini kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, dan memunggungi selat dan teluk; kini saatnya bagi kita mengembalikan semuanya sehingga semboyan Jalesveva Jayamahe, di laut kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali," tegasnya.

Lebih lanjut, ia beberkan dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pembangunan kelautan sangat berperan penting sebagai pembuat kebijakan dan penggerak roda pembangunan terutama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir.

Mendagri juga tidak lupa menyampaikan tiga hal yang perlu mendapat perhatian bersama dalam mengoptimalkan potensi kelautan.

Pertama, dalam upaya mempercepat pembangunan kelautan, diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas (KISS) kebijakan, baik antara Pemerintah dengan Pemerintah, Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah maupun antar Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan sektor Swasta.

Kedua, mempercepat pembangunan Infrastruktur kelautan. Ketiga, perlu penegakan kebijakan di bidang konservasi habitat biota laut dalam pengembangan pemanfaatan potensi di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil di seluruh Indonesia, hal tersebut berkaitan erat dengan peran laut terhadap adaptasi dan mitigasi bencana.

Pada kesempatan yang sama juga, sebelumnya Mendagri Tjahjo Kumolo menyerahkan anugerah Satya Lencana Wirakarya kepada empat bupati daerah kelaulan, yaitu kepada Bupati Banggai (Sulteng) Herwin Yatim, Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Sulsel) Syamsudin Andi Hamid, Bupati Wakatobi (Sultra) Arnawi dan Bupati Lembata (NTT) Eliaser Yentji Sunur.

Diakhir sambutannya, menaruh harapan besar semoga dengan Peringatan Hari Nusantara 2018 dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, memacu daerah untuk lebih berkreatif dalam mengelola sumberdaya wilayah laut.

Editor: Surya