Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditahan karena Kepemilikan Sabu, Sipir Nakal Menangis
Oleh : Ali/Dodo
Selasa | 21-02-2012 | 10:38 WIB

BATAM, batamtoday - Seorang petugas sipir Rumah Tahanan (Rutan) Dabo Singkep yang berhasil diamankan oleh anggota Subdit II Ditres Narkoba Polda Kepulauan Riau karena kepemilikan sabu tidak bisa menahan tangisnya di Mapolda Kepri.

 

Andri Firdaus alias Andri alias Sarip (28) tertangkap karena setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi atas laporan masyarakat, memiliki sabu dan saat ditangkap ditemukan sabu seberat 7,3 gram dari saku celananya yang terbagi dalam tiga paket di pelataran parkir Kepri Mall, Jumat (17/2/2012) lalu sekitar pukul 16.30 WIB. 

Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, AKBP Agus Rohmat mengatakan, mantan petugas sipir rutan Baloi ini sebelumnya sempat akan melarikan diri dan hendak melawan ketika dirinya mengetahui dihampiri oleh anggota Ditnarkoba Polda Kepri. 

"Tersangka berhasil kami amankan berkat laporan dari masyarakat. Ia diancam dengan pasal 114 ayat 2 junto pasal 112 ayat 2 UU nomor 35 tahun 2009, tentang narkotika," jelas AKBP Agus Rohmat di ruang kerjanya, Senin (20/2/2012). 

Namun kepada wartawan, sipir yang diketahui pernah tertangkap memiliki peralatan lengkap seperti bong pengihisap barang haram yang didapat di laci kerjanya saat razia di Rutan Baloi tidak dapat menahan diri ketika dijumpai wartawan, sehingga menangisi perbuatannya sembari terisak-isak. 

"Baru sekali ini saya melakukan, sebelumnya tidak pernah. Saya dapat Rp500 ribu. Sudah sejak saya kerja saya kenal sama barang ini," katanya.

Dia mengakui memiliki barang  tersebut dan hanya mendapatkan upah atas setiap hasil penjualannya. Barang tersebut dijual seharga Rp1 juta kepada setiap orang yang memesan kepadanya. Namun, dari pengakuannya mendapatkan komisi sebesar Rp500 ribu. 

Selain sabu seharga belasan juta yang diamankan, juga didapati telpon seluler merk Nokia, yang diduga kuat dilakukan untuk bertransaksi narkotika selama ini. Kini Andri harus mendekan di dalam sel yang biasanya dia jaga untuk keperluan pemeriksaan.