Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Dugaan Korupsi Dana Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017

Menpora Sebut Pencairan Sudah Sesuai Prosedur
Oleh : Redaksi
Senin | 26-11-2018 | 11:48 WIB
menpora-imam-nahrawi2.jpg Honda-Batam
Menpora Imam Nahrawi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Surabaya - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi membantah terjadi penyelewengan dana pada pelaksanaan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017. Menurutnya, proses pengajuan dan pencairan anggaran untuk kegiatan ini pun sudah sesuai prosedur.

Dana yang dialokasi untuk kegiatan itu pun, kata Nahrawi sudah diberikan sepenuhnya oleh kedua belah pihak peserta kemah tersebut, yakni Pemuda Muhammadiyah dan GP Anshor.

Demikian dikatakan Nahrawi menanggapi pengusutan Polda Metro Jaya terhadap dugaan korupsi penyimpangan dana kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia pada 2017.

"Semua sudah sesuai (prosedur) dan nyatanya dana pun sudah diberikan kepada Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor. Semua sudah dipertanggungjawabkan," kata dia saat ditemui di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 25 November 2018.

Baca: Ketum PP Muhammadiyah Sudah Ingatkan Dahnil Agar Waspada 'Dikerjai'

Nahrawi juga mengaku tak tahu menahu soal bagaimana aturan pengembalian dana oleh salah satu pesertanya yakni Pemuda Muhammadiyah. Yang jelas dana itu telah diserahkan pihaknya sesuai dengan proposal.

"Itu urusan biro keuangan nanti, karena bantuannya sudah berlangsung. Seperti halnya anda punya acara kami fasilitasi, beberapa tahun lalu, kemudian sekarang mengembalikan, itu butuh kajian dan telaah yang mendalam," kata dia.

Ia juga menyayangkan pernyataan PP Muhammadiyah yang meminta dirinya untuk diperiksa terkait dugaan ini. Menurutnya yang lebih penting kini adalah mencari tahu siapa pihak yang telah menbuat laporan ini, dan juga mencari tahu ada motif apa dibaliknya.

"Menurut saya jangan ciderai niatan mulia mempertemukan kedua ormas Islam yang belum pernah terjadi, jangan mengecilkan makna ukhuwah. Karena dampaknya sangat besar. Yang penting cari pelapornya dulu, motifnya apa," kata dia.

Untuk mengklarifikasi hal itu, Nahrawi mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Berdasarkan pembicaraan mereka berdua, kemudian diketahui dugaan ini muncul menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah.

"Saya minta ke Mas Danhil cari tahu siapa pelapornya, apa modusnya, karena jangan sampai merusak ukhuwah dan sejarah. Selagi masih memperkuat persaudaraan kita lakukan apapun hambatannya," kata dia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani