Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Susi Ajak Milenial Makan Ikan agar Jadi Generasi Cerdas seperti SDM Jepang
Oleh : Redaksi
Minggu | 25-11-2018 | 17:32 WIB
susi_ikan.jpg Honda-Batam
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiasuti di acara Milenial Seafood Lovers, di Lapangan Timur, Stadion Glora Bung Karno, Jakarta Minggu (25/11/2018)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, mengajak para anak muda untuk lebih banyak makan ikan. Dalam acara Milenial Seafood Lovers (SeaLoveMi) yang merupakan acara peringatan hari ikan nasional Susi menjelaskan, dengan mengkonsumsi banyak ikan banyak manfaat yang bisa didapatkan.


"Ini adalah program pemerintah dalam mengkampanyekan makan ikan. Ini dilakukan sebagai apresiasi kepada para pembudidaya ikan terutama nelayan, perusahaan yang melakukan penangkapan, ikan budidaya ikan dari seluruh turunan seafood tawar air asin semua seafood," kata dia dalam acara Milenial Seafood Lovers, di Lapangan Timur, Stadion Glora Bung Karno, Jakarta Minggu (25/11/2018).

Pemerintah lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP, kata Susi, terus mengkampanyekan gemar makan ikan. Langkah itu guna meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia.

Susi menerangkan, ikan mengandung gizi yang bisa membuat masyarakat cerdas. Dia mengatakan, tahun lalu konsumsi ikan nasional ialah 46 kg per tahun per kapita. Tahun ini, Susi ingin konsumsi ikan menjadi 50 kg per tahun per kapita.

Susi ingin mengejar konsumsi ikan Indonesia seperti Jepang. Jepang sendiri konsumsi ikannya 80 kg per tahun per kapita. Menurut Susi, masyarakat Jepang cerdas-cerdas karena konsumsi ikannya tinggi.

"Jadi kita ingin manusia-manusia Indonesia mulai makan ikan untuk mencapai petumbuhan konsumsi ikan Indonesia sama dengan Jepang. Jepang sudah 80 kg. Tahun kemarin 46 kg, tahun ini kita ingin target 50 kg. Jadi kalau lihat orang Jepang pinter-pinter jangan heran karena mereka seafoodnya lebih banyak. Kita mau seperti mereka, ya makan sama dengan mereka," kata Susi.

Susi kemudian mengimbau untuk mengganti konsumsi daging merah dengan ikan. "Jadi uang yang pakai untuk daging merah kita ganti ke ikan, udang. Ikan sama saja, sama gizinya," tambahnya.

Susi mengatakan, ikan lebih murah daripada daging merah. Selain itu, ikan juga lebih sehat dibanding daging.

"(Daging merah) kolestrolnya banyak yang tidak bagus, protein sama (ikan), tapi kandungan kolestrolnya tidak sehat. Jadi lebih senang makan ikan daripada makan daging," katanya.

Cari ikan mudah
Pada kesempatan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, Susi kini mencari ikan sudah mudah. Sebab, tak perlu jauh melaut untuk mendapat ikan.

Susi bercerita, saat berkunjung ke Bali dia memancing ikan di laut tak jauh dari lokasinya menginap. Dia hanya berlayar sejauh 1 mil.

Ikan yang didapat pun berukuran besar. Serta, tak perlu menunggu waktu lama untuk menangkap ikan.

"Sekarang kalau mancing itu ikan gampang sekali, kita di Bali satu mil dari kawasan hotel, kedalaman 20 meter ibu pancing begini, nggak sampai 10 menit, satu ikan kerapu beratnya 7 kg," kata dia

Jika ada yang menyebut ikan mahal, sebaiknya pergi ke pantai untuk memancing ikan. Susi bilang, pasti akan dapat ikan.

"Kalau bilang mahal, kalau mau bawa kail saja ke pinggir pantai pasti dapat ikan," sambungnya.

Susi melanjutkan, ikan kini mudah didapatkan karena pemerintah serius membasmi pencuri ikan. Para pencuri itu takut kapalnya bakal ditenggelamkan.

Pada kampanyenya, Susi juga mengajak masyarakat untuk makan ikan. Jika tidak, kata Susi, akan ditenggelamkan pula.

"Kenapa banyak, karena malingnya pada pergi, kenapa pergi karena takut ditenggelemin. Saya juga kampanyenya kalau Anda tidak makan ikan ketahuan Bu Menteri pasti juga ditenggelemin," tutupnya.

Editor: Surya