Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mensyukuri Pengakuan Dunia Pada Presiden Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 21-11-2018 | 11:16 WIB
muslim-dunia.jpg Honda-Batam
Daftar 50 Muslim Berpengaruh di Dunia. (Foto: Ist)

Oleh Aulia Hawa

PRESIDEN Joko Widodo kembali masuk dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2019. Daftar tersebut diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre / RISSC). RISSC sendiri merupakan lembagai riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam. Markas lembaga tersebut ada di Amman, Yordania.

Dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2019, Jokowi bertahan di urutan ke-16 deretan Muslim paling berpengaruh sedunia. Dari situs resmi The Muslim 500 melahirkan sebuah buku ‘Edisi Ulang Tahun Ke-10, 500 Muslim : 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2019 (dengan ranking kumulatif selama 10 tahun)’.

Riset tersebut merumuskan bahwa muslim berpengaruh adalah yang bisa menimbulkan dampak terhadap dunia muslim. Dampak tersebut bisa negatif atau positif tergantung dari sudut pandang yang digunakan.

RISSC menetapkan 13 kategori secara keseluruhan. Dalam daftar 50 nama teratas didominasi oleh para cendekiawan dan kepala negara. Sedangkan 13 kategori tersebut meliputi bidang ilmu, politik, pengkhotbah dan pemimpin spiritual, administrasi hubungan keagamaan, isu sosial, filantropi/dermawan, sains dan teknologi. Pembacaan Alquran, seni dan budaya, selebritas dan bintang olahraga, media, serta bidang ekstremisme.

Selain Jokowi di urutan ke-16, ada sejumlah nama orang Indonesia yang masuk dalam 50 Nama Teratas. Termasuk diantaranya ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di urutan ke-20. KH Said Aqil Siradj dinilai mampu memberikan struktur kepemimpinan yang solid di tingkat daerah hingga pusat. Ia juga sangat berpengaruh dalam pergerakan Islam Sunni di Indonesia.

Tokoh Indonesia lainnya adalah Ketua Umum MUI Jawa Tengah yang juga Rais Am Jamiyah Ahlu Tariqah Al Mu’tabarah an Nahdliyah, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di urutan ke-37.

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi mengatakan bahwa penghargaan tersebut bukan hanya untuk dirinya semata. Ini adalah untuk seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut diungkapkannya saat ditanya wartawan seusai kunjungan ke Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2018).

“Alhamdulillah. Saya kira sebuah penghargaan untuk kita semuanya, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia,” katanya melalui keterangan tertulis Biro Pers Istana Kepresidenan. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa akan tetap fokus bekerja. Seperti yang ia lakukan seperti biasanya.

Dalam daftar yang dirilis oleh RISSc, peringkat pertama tokoh muslim paling berpengaruh disabet oleh Syeikh Universitas Al Azhar Kairo, mesir, Ahmad Muhammad Al Tayyeb. Pria yang menempati jabatan tertinggi Syaikh Besar Al-Azhar menggantikan Syeikh sebelumnya yang wafat di tahun 2010 ini berusia 71 tahun.

Disusul pada posisi kedua oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud. Sedangkan posisi selanjutnya diraih oleh Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein.

Dalam situs TheMuslim500.com disebutkan untuk menjadi salah satu tokoh, ada beberapa persyaratan. Model yang digunakan dengan menggabungkan kombinasi opini, matriks sosial, dan pandangan para ahli. Persyaratan tersebut menjadi tolak ukur utama bagi riset ini.

Sedangkan pengaruh yang diberikan bisa berupa pemahaman keyakinan yang dilakukan pemuka agama. Serta tokoh tersebut dapat memberikan perubahan siginifikan bagi kaum Muslim dunia.

Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), Ma’ruf Amin memberikan respons yang positif atas hadirnya nama Jokowi pada 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di dunia. Menurutnya, survey tersebut menunjukkan bahwa tokoh Indonesia diakui oleh pihak lain. Hal ini sangat baik karena ternyata Jokowi bisa memberikan kontribusi bagi dunia Islam.

“Saya kira bagus sekali. Artinya, tokoh kita diakui pihak lain sebagai tokoh yang berpengaruh. Bisa memberikan kontribusi dan ada pengakuan, itu yang penting,” ucap Ma’ruf di perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Dalam keterangan yang tertulis dalam riset RISSC, Jokowi merupakan tokoh politisi yang sukses dan bersih. Menurut lembaga tersebut, Jokowi sangat dekat dengan konstituennya. Serta berhasil menjadikan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Selain itu, Jokowi telah berhasil memperbaiki sistem kesehatan, transportasi, dan juga hubungan bisnis dengan masyarakat.

Tentu sangat membanggakan bagi rakyat Indonesia memiliki seorang presiden yang menjadi salah satu Muslim berpengaruh. Dari jumlah populasi umat Islam di dunia yang mencapai 1,9 miliar orang, ternyata Jokowi mampu terdaftar di urutan ke-16 Muslim berpengaruh. Ini juga bisa menjadi bentuk pernghargaan bagi rakyat Indonesia juga.

Fakta ini juga telah menepis anggapan bahwa Presiden Joko Widodo beraliran sekuler hingga antek Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sudah dibubarkan. Tuduhan yang dinilai sangat mengada-ada dan tidak berdasarkan analisa data yang kuar dan akurat. Sangat dimungkinkan isu tersebut merupakan karangan oknum yang tidak memiliki program visioner dalam panggung politik tanah air.

Oleh sebab itu, masuknya Jokowi dalam deretan tokoh muslim berpengaruh diharapkan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia dan pelecut setiap pribadi untuk berbuat lebih baik lagi di masa yang akan datang.*

Penulis adalah mahasiswi IAIN Ternate