Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sepanjang 2018, Telkomsel Terima 13 Ribu Aduan Penipuan Bermodus Minta OTP
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-11-2018 | 13:40 WIB
mytelkomsel1.jpg Honda-Batam
My Telkomsel.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Telkomsel mengungkap sepanjang 2018 telah menerima 13 ribu aduan terkait aplikasi My Telkomsel. Salah satu penipuan adalah dengan modus meminta One Time Password (OTP) sedang marak terjadi. OTP merupakan kode informasi khusus yang dikirimkan melalui aplikasi ketika log in ke aplikasi My Telkomsel.

VP Customer Care Management Telkomsel Andri Wibawanto mengatakan modus operasi penipu adalah dengan memasukkan nomor ponsel korban untuk log in di My Telkomsel. Dalam waktu yang bersamaan ia menelepon korban untuk meminta OTP agar bisa log in.

"Penipu telepon ke pelanggan dan mengatakan dia dapat hadiah atau bonus dari Telkomsel. Penipu kemudian meminta OTP untuk mendapatkan hadiah. Dalam waktu bersamaan, penipu log in pakai nomor korban," kata Andri di kantor Telkomsel, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).

Andri mengatakan pengguna bisa menghubungi *323*20# apabila mendapatkan SMS terkait notifikasi aktivitas di My Telkomsel jika ada kegiatan tak dikenal.

"Penipu bisa langsung ter-log out otomatis dari aplikasi My Telkomsel dengan menghubungi nomor tersebut," ujar Andri.

VP Digital Experience & Business Insights Telkomsel Tuty Afriza mengatakan dalam waktu yang dekat Telkomsel akan mengeluarkan fitur biometric log in di aplikasinya.

Kendati demikian Tuty menolak untuk menyebut kapan fitur ini diluncurkan. Pasalnya, peretas di seberang sana dipastikan sudah siap mengambil ancang-ancang untuk menembus biometric ini.

"Pelanggan dapat menggunakan fitur biometric log In dalam waktu yang dekat. Tidak bisa ungkapkan kapan, kata Tuty.

GM External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengingatkan kepada seluruh pengguna Telkomsel untuk selalu waspada terhadap beragam bentuk penipuan.

"Telkomsel tidak pernah meminta data diri, password atau kode verifikasi kepada pelanggan untuk alasan apa pun. Data diri, password atau kode tersebut harus selalu dijaga kerahasiaanya seperti halnya PIN ATM atau bank," ujar Denny.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha