Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengidap Paranoid Tikam Leher Ramli
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Selasa | 14-02-2012 | 13:11 WIB
ramli.gif Honda-Batam

Ramli saat menunjukkan luka di lehernya akibat ditikam Prapto yang mengaku paranoid. (Foto: Hendra/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Ramli (42), warga Tanjung Piayu, korban penikaman oleh orang tak dikenal (OTK) beberapa waktu lalu mendatangi Satreskrim Polresta Barelang untuk meminta kejelasan penanganan kasus penikaman yang menimpa dirinya, Selasa (14/2/2012). 

 

Korban meminta kepada penyidik di Unit V (Curanmor) yang menangani kasus ini agar pemeriksaan kesehatan terhadap pelaku penusukan bisa dilakukan oleh psikiater independen. Sebab korban tak menerima hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter Polda Kepri yang mengatakan pelaku mengalami paranoid. 

Kejadian berawal pada Minggu (22/1/2012) sekitar pukul 19.00 WIB ketika korban Ramli ditikam orang tak dikenal di tempat tambal ban yang berada di samping halaman parkir Mapolretsa Barelang usai membuat laporan terhadap anaknya yang menjadi korban tabrak lari sepulang sekolah di SMPN 40 Tanjung Piayu. 

Tiba-tiba saja korban yang saat itu bersama anak dan istrinya dihampiri oleh pelaku yang bernama Prapto (30) dan langsung menikam korban sebanyak tiga kali menggunakan jeruji velg motor.  Namun tiga kali tusukan itu, korban hanya terkena satu ditusukan pada lehernya di tusukan terakhir. 

"Saya sempat menghindari tusukan itu. Posisi saya saat itu lagi menggandeng anak dan istri. Makanya saya tak melawan," ujar Ramli kepada wartawan di lobi Mapolresta Barelang. 

Ramli menambahkan, sebelum menikam dirinya pelaku sempat bertanya kepadanya soal tempat tinggal. Tanpa diduga pelaku semakin mendekati korban dan kemudian mencabut jeruji velg yang diselipkan di pinggang bagian kanan pelaku, dan menghujamkan ke leher korban. 

Usai menikam korban, pelaku Prapto,  langsung menyerahkan diri ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Barelang. Prapto mengaku kepada petugas dirinya terpaksa menikam karena sudah tiga hari perasaannya ketakutan selalu dikejar-kejar orang. 

Ketika melihat kemunculan Ramli, pelaku merasa korban Ramli adalah orang yang selama ini selalu mengejar-ngejar dirinya. Makanya begitu ketakutan langsung saja jeruji yang diselipkan di pinggang itu ditusukkan kepada korban.

 

"Kepada petugas SPK, mengakui kalau dia baru saja menikam orang dan itu adalah saya," jelas Ramli.

 

Penanganan kasusnya ditangani Satreskrim Polresta Barelang dan guna proses penyidikan pelaku diperiksa kejiwaannya oleh tim dokter Polda Kepri dan hasilnya menyatakan pelaku mengidap Paranoid dan merasa selalu dikejar-kejar orang. 

"Saya merasa belum puas dengan hasil pemeriksaan dari dokter Polda Kepri untuk itu saya minta pelaku diperiksa oleh psikiater independen," jelasnya. 

Ramli meminta izin ke penyidik agar pemeriksaan kejiwaan dilakukan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Tanjungpinang karena peralatan lebih lengkap. 

"Jika pemeriksaan di psikiater independen sama dengan hasil dari Polda Kepri maka saya terima walaupun itu sedikit meringankan hukam terhadapnya," pungkas korban.