Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petani Minta BP Batam Tetapkan Agromarina sebagai Kawasan Pertanian Terpadu
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 01-11-2018 | 13:16 WIB
petani-bp1.jpg Honda-Batam
Para petani kawasan Agromaria Tanjung Riau, Batam mengunjungi BP Batam. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Para petani kawasan Agromaria, Tanjung Riau, Batam mengunjungi Gedung Marketing BP Batam, Rabu (31/10/2018). Kunjungan tersebut terdiri petani bunga hias yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Temiang.

Dalam pertemuan tersebut petani menyampaikan terkait permasalahan yang mereka hadapi juga harapan-harapan ke depan. Salah satunya meminta BP Batam dapat memfasilitasi pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pertanian yang ada di sana.

Disampaikan para petani mendukung BP Batam untuk terus meningkatkan Kawasan Agromarina menjadi sentra pertanian terpadu atau integrated farming.

Kasubdit Pemanfaatan Sarana BP Batam Irfan Syakir mengatakan, bahwa kawasan tersebut awalnya memang pengembangan Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPTS). Dan sudah punya master plan yang disusun oleh BP Batam bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor tahun 2004.

Ia bahkan menambahkan, seiring dengan keterbatasan daya dukung lahan di sana, antara lain unsur hara-nya kurang dan tanahnya cenderung asam. Juga keterbatasan air terutama di musim kemarau, cukup menantang untuk pengembangan pertanian skala besar.

Maka untuk itu perlu ditambah kegiatan yang nilai tambahnya lebih tinggi. masterplannya disempurnakan menjadi Kawasan Agrowisata pada tahun 2014 bekerja sama dengan Tim dari Universitas Indonesia.

"Jadi, kegiatan pertaniannya tetap dikembangkan ditambah juga sebagai destinasi wisata," tambahnya.

Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Dendi Gustinandar menyampaikan bahwa kedepan Kawasan ini diharapkan bisa meningkatkakan kegiatan pariwisata batam. Guna pencapaian target pertumbuhan ekonomi batam 7 persen.

Pertemuan ini menyepakati akan terus dilakukan pertemuan rutin 3 bulan sekali untuk mencari jalan keluar dari permasalahan dan kesulitan para petani.

Editor: Yudha