BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Amburadulnya proyek prestisius Gubernur Kepri Nurdin Basirun dalam penataan kawasan pemukiman masyarakat di Teluk Keriting yang menelan anggaran Rp4,167 miliar dari APBD 2018 Kepri memicu kekecewaan semua pihak.

Forum Masyarakat Teluk Keriting (Formatur) bersama warga bahkan mengancam akan menghentikan kegiatan proyek renovasi dan pengecatan rumah warga itu, jika kontraktor dan PPK Proyek tidak transparan mengenai rencana Anggaran Biaya (RAB) per unit rumah.

Penasehat Formatur, Abdul Hamid mengatakan, tidak ada transparansi dari kontraktor dan PPK kepada masing-masing warga atas item dan material renovasi.

"Harusnya demi kebaikan ada transparansi dari PPK dan kontraktor hingga tidak memicu kekecewaan warga," ujar Abdul Hamid, Rabu (31/10/2018).

Pembina dan penggagas LSM Kepri Corruption Watch (KCW Kepri ) ini juga mengatakan hal itu bisa menimbulkan dugaan manipulasi besteck dan harga material.

"Apalagi dalam plang proyek senilai Rp4,167 miliar ini tidak tertera siapa konsultan pengawas proyek, hingga mengindikasikan adanya dugaan manipulasi," ujarnya.

• Baca: Proyek Renovasi Rumah Warga Teluk Keriting, Kontraktor dan PPK Diduga Manipulasi RAB

Hamid menambahakan, jika ada transparansi dari PPK dan kontraktor tentu tidak akan membuat warga kecewa. "Jika tidak ada transparansi maka warga mengancam akan menghentikan proyek ini," tegas Abdul Hamid.

Di tempat terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Provinsi Kepri, Kartini yang dikonfirmasi terpisah enggan memberi jawaban.

"Kalau mau konfirmasi jangan ditelepon, datang aja ke Kantor. Saya masih di luar kota," ujar Kartini kepada BATAMTODAY.COM.

Sementara itu, warga Teluk Keriting kelurahan Tanjungpinang Barat, Kepada BATAMTODAY.COM juga mengakui, jika sebelumnya juga sempat mempertanyakan estimasi RAB kegaitan renovasi dan pengecatan perunit Rumah dari APBD 2018 Kepri itu ke Kartini selaku PPK.

Namun Kartini menjawab RAB kegiatan renovasi di Teluk Keriting itu belum ada. Ia berjanji setelah pengerjaan selesai baru diberitahukan kepada warga.

Editor: Yudha