Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadiri Munas IGRA Bersama Menteri Agama di Batam

Isidanto Berharap Guru Lahirkan Generasi Emas Indonesia yang Islami
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 29-10-2018 | 19:28 WIB
igra-1.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri, H Isdianto (kanan) dampingi Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin pada Munas IGRA IV di Hotel Golden View Bengkong Batam, Senin (29/10/2018). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Kepri, H Isdianto berharap, sejumlah guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) dapat memberikan pembelajaran dan pengenalan nilai-nilai islam yang baik dan benar kepada anak-anak didik di sekolah, sebagai lembaga pendidika fromasi pertama bagai anak untuk mendapatkan pembelajaran.

"Berikanlah pembelajaran yang baik ke anak-anak kita, agar lahir generasi emas Indonesia yang islami," kata H Isdianto, saat menghadiri Kegiatan Musyawarah Nasional IV IGRA di Hotel Golden View Bengkong Batam, Senin (29/10/2018).

Menurut Isdianto, pentingnya pembelajaran yang mereka terima, sudah seharusnya ada konsep yang baku dan terstandar tentang pembelajaran yang pas dan diberikan pada anak-anak didik. Ditambah anak-anak ini tengah dalam masa-masa emas, untuk menerima segala sesuatunya.

"Kami juga mengharapkan, guru-guru yang tergabung dalam IGRA untuk senantiasa mengikuti perkembangan tekonologi, yang tujuaanya adalah, agar dalam memberikan pembelajaran dapat memadukan perkembangan teknologi dan dapat diterima anak-anak," harapnya.

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin yang hadir dan langsung membuka Musyawarah Nasional ini, mengaku sangat mengapresiasi keberadaan guru Raudhatul Athfal sebagai prosefesi sangat mulia. Karena guru-guru IGRA adalah guru yang pertama kali mengajarkan anak bangsa dengan penerapan aqidah islam.

"Anak-anak kita pertama kali diperkenalkan pada pemahaman dasar tentang aqidah. Karenanya keberadaan guru-guru IGRA ini, harus bisa mewarnai pemikiran anak-anak tersebut dengan pendidikan yang tepat dan benar," kata Lukman.

Lukman juga mengatakana, sangat bersyukur, DPR RI saat ini tengah merancang sebuah peraturan undang undang tentang pendidikan agama dan pesantren. Hal ini nanti juga bisa menjadi jawaban atas keinginan dari rekan-rekan guru dalam wadah IGRA yang menginginkan keberadaan mereka diakui bahkan bisa menjadi pegawai negeri.

"Memang tidak dipungkiri, sebagai lembaga pendidikan paling awal, perhatian yang diberikan belum maksimal. Karenanya pemerintah saat ini terus berupaya agar lembaga pendidikan di tingkat Raudhatul Athfal bisa semakin baik kedepannya," kata Lukman.

Lukman Hakim juga mengatakana, pendidikan berbasis islam saat ini terus tumbuh dan berkembang di Tanah Air. Bahkan untuk perguruan tinggi negeri berbasis islam, saat ini telah berdiri sekitar 58 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Tanah Air. Dari mulai sekolah tinggi, institut hingga universitas.

Pada kesempatan itu, Lukman Hakim juga berharap melalui musyawarah IGRA ini, akan dihasilkan rumusan pemikiran oleh guru yang tengah ber-Munas, agar bisa diakomodir guna membuat wadah formal yang bisa mengakomodir keberadaan mereka makin lebih baik.

Sementara Ketua Panitia yang juga Ketua Pengurus Wilayah IGRA Kepri, Rahayuliana mengatakana, peserta yang hadir dalam Munas IGRA di Batam itu berjumlah 838 peserta dari seluruh IGRA se-Indonesia.

Munas IGRA merupakan agenda 5 tahunan sekali yang dilaksanakan pengurus dan anggota IGRA. Munas di Batam dilaksanakan setelah sebelumnya dilaksanakan Munas di Bali.

"Acara diikuti seluruh provinsi se-Indonesia dan pada Munas ini, nantinya akan dilaksanakan pembukaan seminar, rapat pleno," ujar Rahayuliana.

Diakhir sambutannya, Rahayuliana juga berharap agar guru IGRA bisa dinaikan statusnya menjadi pegawai negeri dan juga ke depan dalam musim haji, bisa dilibatkan menjadi petugas penyelenggaraan haji.

Editor: Gokli