Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pebalap Muda Grasstrack Kepri

Hobi Balap Max Henry Pratama Hardi Turun dari Orangtuanya
Oleh : Syajarul Rusydy
Selasa | 23-10-2018 | 12:40 WIB
pebalap-kepri1.jpg Honda-Batam
Pebalap Grasstrack Max Henry Pratama Hardi bersama ayahnya Juni Hardi. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Peribahasa itu menggambarkan sosok seorang Max Henry Pratama Hardi. Pembalap muda Grasstrack dengan segudang perestasi, yang sudah diraihnya tahun belakangan ini.

Pada tahun 2012 silam, Max mulai diperkenalkan dunia balap motor oleh ayahnya Juni Hardi. Di umur yang masih sangat dini, ia mulai mengikuti jejak ayahnya berpacu nyali di lintasan Grasstrack.

"Awalnya dikenalin dulu, tapi setalah itu justru kemauan dia yang kuat menggeluti bakatnya di dunia balapan," tutur pembalap Grasstrack senior Kepri itu saat ditemui di Kijang, Selasa (23/10/2018).

Mini motor, tunggangan pertama yang diberikan ayahnya untuk berlatih. Dari situ Juni dengan sabar mengasah bakat Max, dalam hobi yang mengacu adrenalin itu.

"Jadi awalnya dikenalkan mini motor, di situ la saya ajarkan dia dari nol. Dari tidak tau mengendarai motor sampai benar-benar bisa mengendalikan motor," kata Juni.

Masuk di tahun 2013, pria kelahiran Kijang 30 Januari 2003 itu mulai diikutkan dalam kejuaran motor Grasstrack, di kelas mini motor. Dengan modal sepeda motor yang dipinjamkan oleh rekanannya, Max berhasil meraih juara tiga.

"Tahun 2013, Max mulai saya ikutkan dalam kejuaran di Kepri, tepatnya di Batam. Di situ semua modal pinjaman, mulai dari motor sampai atribut gresteck lainnya. Hanya helm saja yang punya sendiri, warisan dari saya. Tapi alhamdulilah berhasil naik podium, maski hanya juara tiga," ucap Juni sambil mengenang masa awal Mex mengikuti jejaknya.

Sejak kejuaraan itu, pria yang saat ini menginjak usia 15 tahun itu semakin rajin berlatih dan didampingi langsung oleh ayahnya.

"Juara tiga diawal kerjuarannya, Max makin semangat latihan, saya pun juga ikut semangat melatih dan dampingi dia," sebut Juni.

Tahun 2014, kejuaraan Grasstrack kembali digelar di Kepri. Tak mau ketinggalan, Max pun ikut mengambil bagian dikelas mini motor cross. Alhasil putra sulung pasangan dari Juni Hardi dan Reni Aprianti itu, keluar sebagai juara umum di kelasnya. Dengan hadiah utama satu unit sepeda motor ditentengnya pulang ke rumah.

"Tahun 2014, Max berhasil meraih prestasi. Dia keluar sebagai juara umum di kelas mini motor. Dengan hadiah utamanya, satu unit sepeda motor, yang berhasil dia bawa pulang," ujarnya.

Sejak itu, sosok Max pun semakin dikenal di dunia balapan Grasstrack. Setiap event motor gresteck di Kepri, Max kerap menjadi langganan podium di kelas yang diikutinya. Sepeti baru-baru ini, Max lagi-lagi bawa hadiah di kejuaraan gresteck di Kepri, tepatnya di Kabupaten Karimun.

"Prestasi terbaru tahun 2018 ini, Grestrek Bupati Cup Karimun, juara satu kelas Sport trill senior, juara satu Bebek Modifikasi sampai dengan 130cc, juara empat Sport Trill sampai dengan 250cc junior, peringkat lima Metic sampai dengan 200cc senior Kepri," terang Juni.

Meski Max serius dalam menekuni bakatnya di dunia balapan, namun ia tidak penah melupakan kewajibannyan untuk tetap sekolah loh. Kini Max sudah duduk di bangku kelas X di SMAN 4 Tanjunpinang.

"Sekolah tetap wajib, bakat Max ini agar ia tidak melakukan balapan liar dijalanan. Yang dapat merugikan dan membahayakan dirinya dan juga orang lain," timpal Juni.

Editor: Yudha