Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Direktur PT Nagano Drilube Indonesia Kabur, 80 Karyawan Tak Digaji
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 12-09-2018 | 14:04 WIB
pt-nagano1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

PT Nagano Drilube Indonesia di Kawasan Industri Batamindo. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus kaburnya pemilik Perusahaan Pemodal Asing (PMA), kembali terjadi di Kota Batam. Kali ini PT Nagano Drilube Indonesia, yang bergerak di bidang coating atau pengecatan di Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning, Batam.

Sekjen FSPMI Batam, Andi Kaputra menjelaskan kaburnya Direktur perusahaan tersebut sudah diketahui oleh para pekerja sejak sebulan yang lalu. Para pekerja sendiri baru menyadari kaburnya pimpinan perusahaan tersebut, dikarenkan pembayaran gaji yang tertunda.

"Sebenarnya dia (Direktur) sudah kabur sejak bulan lalu. Otomatis gaji puluhan karyawan sejak bulan Agustus tidak dibayarkan oleh perusahaan, para pekerja juga sudah menanyakan ke HRD. Namun HRD menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak bisa membayarkan gaji, karena tidak adanya transfer yang dilakukan oleh Direktur," ujarnya saat dihubungi, Rabu (12/9/2018).

Dalam mendampingi seluruh pekerja yang merupakan anggota serikat FSPMI, Andy menjelaskan bahwa Direktur PT Nagano Drilube Indonesia atas nama Fukataka San telah kabur meninggalkan Batam dan kembali ke Jepang. Pihaknya juga telah melakukan pengecekan, di lokasi tempat tinggal sementara di kawasan Batam Center.

"Iya benar dia kabur kembali ke Jepang, kami sudah lakukan pengecekan. Beruntung dia hanya kabur dengan bawa badan saja, sementara seluruh aset masih berada di lokasi," paparnya.

Dengan kaburnya Direktur perusahaan tersebut, Andi menambahkan ada sekitar 80 pekerja yang saat ini masih menunggu kepastian mengenai nasib mereka. Saat ini para pekerja perusahaan tersebut, hanya bisa menjaga seluruh aset perusahaan seperti mesin dan bahan baku yang berada di perusahaan.

"Kami tidak mau kecolongan makanya sekarang teman-teman bergantian dalan menjaga aset perusahaan, mulai dari pagi hingga malam," paparnya.

Saat ini para pekerja hanya dapat berharap agar Pemerintah Daerah dapat segera memberikan solusi, terkait nasib para pekerja.

"Ini para pekerja sudah ada yang 15 tahun bekerja di perusahaan ini. Tidak bisa begini saja dong, main kabur saja. Mending sebelum dia pergi, dia selesaikan dulu semua permasalahan pekerja, toh juga selama ini perusahaan ini baik-baik saja," ucapnya.

Editor: Yudha