Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Penghadangan Deklarator #2019GantiPresiden

LAM Riau Deadline Empat Hari Dalang Rusuh Bandara SSK II Pekanbaru
Oleh : Redaksi
Senin | 27-08-2018 | 17:16 WIB
datuk-seri-al-azhar.jpg Honda-Batam
Datuk Seri Al Azhar bersama Datuk Seri Syahril Abubakar. (Foto: Inforiau)

BATAMTODAY.COM,Pekanbaru - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau memberi ultimatum empat hari kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas aksi penghadangan terhadap deklarator #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sabtu (25/8/2018) lalu.

Karena aksi tersebut diduga dilakukan oleh pengacau dari luar Riau yang diperparah lagi dengan aksi dugaan persekusi yang dilakukan aparat keamananan. Tak ingin bumi Melayu Riau dirusak citranya oleh aksi mereka itu. Maka, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Datuk Seri Al Azhar, menyampaikan pernyataan sikap, Minggu (26/8/2018).

Isi pernyataan sikap yang diteken oleh Ketua Umum MKA LAM Riau, Datuk Seri H. Al azhar dan
Ketum DPH, Datuk Seri Syahril Abu Bakar itu adalah sebagai berikut :

1. Dugaan ada pengacau dari luar Riau yang melakukan penghadangan Neno Warisman, yang kontra deklarasi #2019GantiPresiden di bandara perlu didalami. Jika benar, maka harus diusut dari mana mereka datang, siapa yang mengerahkan, apa motif mereka, dan kenapa aparat keamanan membiarkannya? Sebagai lembaga yang diharapkan perannya mengawal harmoni sosial yang berakar-umbi pada nilai-nilai luhur adat dan budaya Melayu di Riau, LAM Riau akan segera mempertanyakan itu kepada Polda Riau.

2. Bila ternyata mereka adalah warga Riau dari etnik tertentu, maka kita juga akan mempertanyakan apakah mereka hadir atas keinginan pribadi atau di mobilisasi? Dimobilisasi oleh kelompok politiknya atau oleh pimpinan paguyubannya, maka itu politik identitas berasaskan etnik namanya. Dan apabila kelompok etnik yang lain terpancing, maka negeri ini terancam dalam keretakan sosial yang amat mudhorat. Jadi saya menghimbau paguyuban yang diduga kelompok etnik tertentu membuat klarifikasi segera.

LAM Riau menunggu inisiatif dari mereka sampai hari Kamis 30 Agustus 2018 mendatang. Bila tidak ada tabayyun itu, maka LAM Riau insyaAllah akan mengundang Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Riau untuk membahas tindaklanjutnya.

Sumber: Inforiau
Editor: Dardani