Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tim Bulu Tangkis Putra Kalah 3-1 dari China 3-1, Harus Puas dapat Perak
Oleh : Redaksi
Kamis | 23-08-2018 | 08:04 WIB
timbulutangkkis_theMinion.jpg Honda-Batam
Pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo

BATAMTODAY.COM, Jakarta -Tim bulu tangkis putra Indonesia harus puas dengan raihan medali perak nomor beregu putra setelah takluk dari Cina 1-3 pada pertandingan final di Istora Senayan, Rabu (22/8/2018) malam. Poin pembuka kemenangan Cina diraih melalui tunggal putra Shi Yu Qi yang dipaksa bermain tiga gim sebelum mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting 14-21, 22-21, dan 22-20.

Indonesia mampu merebut partai kedua untuk menyamakan kedudukan 1-1 setelah ganda andalan tuan rumah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menang dalam dua gim langsung 21-17, 21-18 atas pasangan Cina yang baru saja tampil sebagai juara dunia, Li Jun Hui/Liu Yu Chen.

Namun demikian, Cina yang diunggulkan di tempat pertama kembali menunjukkan ketajamannya di partai ketiga setelah tunggal putra kedua Chen Long menang tiga gim atas Jonatan Christie 19-21, 21-16, dan 21-18.

Cina kemudian memastikan kemenangan melalui partai keempat dari pasangan ganda kedua Liu Cheng/Zhang Nan yang mengatasi ganda kedua Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam tiga gim 21-18, 17-21, dan 21-18.

Atas hasil tersebut, tim bulu tangkis putra Indonesia belum dapat mewujudkan impian untuk meraih emas beregu putra sejak 20 tahun lalu. Medali emas terakhir yang diraih Indonesia dari nomor beregu putra diperoleh pada Asian Games Bangkok 1998.

Namun demikian, hasil di nomor beregu putra Asian Games 2018 lebih baik dibanding hasil yang diraih tim putra Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon Korsel. Empat tahun lalu, tim bulu tangkis beregu putra Indonesia tidak mampu menyumbaNg medali apapun.

Medali terakhir beregu putra bulu tangkis di ajang Asian Games dipersembahkan pada 2010 saat pesta olah raga terbesar se-Asia tersebut digelar di Guangzhou, Cina, dengan medali perunggu.

Adapun tim putra bulu tangkis Cina mampu mempersembahkan emas pada Asian Games Guangzhou. Namun, pada Asian Games 2014, Cina hanya mampu meraih perak setelah kalah dari tim tuan rumah Korsel di laga final.

Cedera lutut
Sementara pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting mengalami cedera lutut parah sehingga tidak bisa melanjutkan dan menyerah kalah dari pebulu tangkis Cina, Shi Yuqi, 21-14, 21-23, dan 20-22.

Di set pertama, Ginting sukses mengalahkan Shi Yuqi 21-14. Ginting tampil dominan dan dengan cepat meraih angka. Sementara pada set kedua, Anthony sebenarnya sempat memimpin. Hingga interval pertama, Ginting unggul satu angka atas Shi 11-9.

Namun, pebulu tangkis berusia 22 tahun sempat mengejar dengan skor 16-16. Upaya keras Shu untuk membayar kekalahan di set pertama berbuah maksimal. Dengan bermain sabar, Shu bisa mencuri kemenangan dari Ginting, yang sebenarnya sempat unggul hingga 20-18.

Memasuki set ketiga, permainan Ginting malah menurun. Bahkan, Ginting sempat tertinggal tiga angka dari Shu. Namun, setelah berhasil menyamakan kedudukan, Ginting menutup interval pertama set kedua 10-11. Ginting pun terus menambah angka lewat berbagai smes dan penempatan bola yang akurat. Sementara Shu terlihat tidak mampu mengembangkan permainannya.

Sayangnya, langkah Ginting akhirnya harus terhenti saat telah unggul 20-19. Pebulu tangkis berusia 21 tahun itu mengalami cedera di bagian lutut kirinya. Sempat mendapatkan perawatan medis dan melanjutkan jalannya laga, Ginting akhirnya menyerah 20-22. Dengan hasil ini, Indonesia ketinggalan 0-1 dari Cina.

Editor: Surya